MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap pengembangan energi hijau atau green energy. Hal itu diungkapkan oleh Senior Private Sector Operations Specialist Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Ziwei Liao.
Ziwei mengatakan perkembangan energi hijau di Indonesia salah satunya dapat dilihat melalui kemajuan dalam meningkatkan rasio elektrifikasi dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik.
Tak hanya itu, Indonesia juga sedang menguatkan komitmen terkait dekarbonisasi melalui strategi jangka panjang untuk mencapai target rendah karbon dan ketahanan iklim.
Target tersebut adalah mencapai 43 persen energi terbarukan pada 2050 serta mencapai netralitas karbon pada 2060 atau lebih cepat sekaligus puncak emisi karbon pada 2030.
Untuk mewujudkan target ini kata dia, maka diperlukan investasi yang lebih dalam hal energi terbarukan terutama dari sektor swasta. “AIIB berharap dapat bekerja sama dengan sektor publik dan swasta di Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau,” ujarnya.
AIIB telah mendukung Indonesia dengan total investasi sebesar 2,9 miliar dolar AS selama lima tahun terakhir dan saat ini memiliki 10 proyek yang telah disetujui di berbagai sektor.
Salah satu proyek yang disetujui adalah proyek satelit telekomunikasi dalam rangka menyediakan konektivitas internet untuk sekitar 45 juta orang di beberapa daerah terpencil di Indonesia.
Ziwei menegaskan semua investasi yang mencakup energi, pembangunan perkotaan, dan layanan kesehatan masyarakat ini akan menjembatani celah pendanaan infrastruktur penting di Indonesia.
Oleh sebab itu, mempromosikan akses terhadap energi hijau yang terjangkau dan bisa diandalkan menjadi sangat penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Saya merasa sangat senang melihat proyek-proyek energi dapat memberikan nilai bagi masyarakat lokal dan mengetahui bahwa ada jutaan orang yang diuntungkan melalui green energy,” katanya.