Jelang PON XX, Papua Gencar Vaksinasi Anak-anak Sekolah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke pada 2-15 Oktober 2021, tinggal mennghitung hari.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersinergi dengan Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua menggelar vaksinasi bagi siswa sekolah tingkat SMP hingga SMA/SMK.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Mathius D Fakhiri mengatakan, nantinya para siswa yang telah divaksinasi bisa turut serta menyemarakkan PON dengan menjadi penonton. Pasalnya, surat vaksinasi menjadi syarat bagi masyarakat untuk menonton ajang olahraga tersebut secara langsung.

”Dengan kolaborasi ini, khusus di tanah Papua, lebih khusus di klaster PON, ada hal yang harus diingat, bagi masyarakat di tanah Papua yang mau nonton wajib menunjukkan surat vaksinasi. Itulah tiket masuk ke sana,” katanya usai meninjau kegiatan vaksinasi di SMKN 3 Kota Jayapura, Sabtu 7 Agustus 2021.

Pemprov dan Polda Papua telah menggelar vaksinasi di SMPN 2 Kota Jayapura, SMAN 1 Sentani, SMAN 4 Kota Jayapura, dan SMKN 3 Kota Jayapura. ”Vaksinasi ini bukan dilakukan Polda saja, tapi juga dari unsur pemerintah, baik Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Republik Indonesia (Polri), maupun pemerintah daerah. Kami buat kegiatan namanya gebyar vaksin,” katanya.

Fakhiri mengatakan, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) di Polda Papua juga akan menggandeng Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua untuk menyelenggarakan gebyar vaksin di sekolah-sekolah. “Selain program yang digulirkan bulan kemarin, ada juga nanti sampai 17 Agustus itu vaksin Merdeka. Kegiatan ini disinkronisasikan dengan dinas pendidikan untuk vaksin anak-anak 12 tahun ke atas,” jelas Fakhiri.

Sementara itu, Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait menjelaskan, target pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 12-18 tahun di klaster sekitar venue PON XX sebanyak 57.000 orang. “Intinya target di empat klaster ini 57.000 anak total anak usia 12-18 di Papua itu ada 229.000 anak. Kami kejar sampai 70 atau 80 persen,” jelasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini