MATA INDONESIA, KABUL – Kepergian tentara asing di Afghanistan membuat kelompok Taliban kembali menguasai sejumlah daerah. Terbaru, Taliban merebut sebuah ibu kota provinsi Afghanistan dan membunuh seorang pejabat tinggi pemerintah di Kota Kabul.
Berjuang untuk menerapkan kembali hukum Islam yang ketat setelah penggulingan mereka tahun 2001 oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS), Taliban telah mengintensifkan kampanye untuk mengalahkan pemerintah yang didukung AS ketika pasukan asing menarik diri.
Kelompok tersebut telah menguasai lusinan distrik dan penyeberangan perbatasan dalam beberapa bulan terakhir. Taliban juga menguasai beberapa ibu kota provinsi, termasuk Herat di barat dan Kandahar di selatan, saat pasukan asing mundur.
Seorang sumber Taliban mengatakan jatuhnya Zaranj akan meningkatkan moral para pejuang mereka di provinsi lain. Seorang komandan Taliban mengatakan itu memiliki kepentingan strategis karena berada di perbatasan dengan Iran.
“Ini adalah awal dan lihat bagaimana provinsi lain segera jatuh ke tangan kita (Taliban),” ungkap seorang Taliban yang namanya dirahasiakan, melansir Reuters.
Di Kabul, penyerang Taliban membunuh Dawa Khan Menpal, seorang kepala Pusat Media dan Informasi Pemerintah, dalam serangkaian pembunuhan terbaru yang bertujuan untuk melemahkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang terpilih secara demokratis.
Dalam sebuah tweet, Kuasa Usaha AS, Ross Wilson mengatakan sedih dengan kepergian Menpal, yang dia sebut sebagai teman yang memberikan informasi yang sebenarnya kepada semua warga Afghanistan.
“Pembunuhan-pembunuhan ini merupakan penghinaan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan berbicara warga Afghanistan,” kata Ross Wilson.
Puluhan aktivis sosial, jurnalis, birokrat, hakim dan tokoh masyarakat yang berjuang mempertahankan pemerintahan terpilih telah dibunuh oleh Taliban dalam upaya untuk membungkam suara perbedaan pendapat di negara yang dilanda perang itu.
Seorang pejabat di kementerian dalam negeri federal mengatakan teroris biadab membunuh Menapa saat menjalankan ibadah salat Jumat (6/8).
“Dia (Menapal) adalah seorang pemuda yang berdiri seperti gunung di hadapan propaganda musuh, dan yang selalu menjadi pendukung utama rezim (Afghanistan),” kata Mirwais Stanikzai, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.
Di tempat lain pejuang Taliban mengintensifkan bentrokan dengan pasukan Afghanistan dan menyerang milisi yang bersekutu dengan pemerintah, kata para pejabat, memperluas dominasi mereka di kota-kota perbatasan dan mendekati dua ibu kota provinsi.
Setidaknya 10 tentara Afghanistan dan seorang komandan anggota bersenjata milik kelompok milisi Abdul Rashid Dostum di provinsi utara Jowzjan tewas.
“Taliban melancarkan serangan kekerasan di pinggiran (ibu kota provinsi) Sheberghan pekan ini dan selama bentrokan hebat seorang komandan pasukan milisi pro-pemerintah yang setia kepada Dustom tewas,” kata Abdul Qader Malia, wakil gubernur provinsi Jowzjan.
Anggota dewan provinsi lainnya mengatakan sembilan dari 10 distrik Jowzjan sekarang dikendalikan oleh Taliban dan kontes untuk mengendalikan Sheberghan sedang berlangsung.