MATA INDONESIA, CARACAS – Seorang perempuan seksi yang merupakan gangster perempuan mematikan ditangkap polisi usai terlibat baku tembak. Perempuan bernama Carla Díaz Torrealba itu juga diduga sebagai antek tepercaya dari bos mafia yang mengendalikan sebagian besar ibu kota Venezuela yang sarat akan kejahatan.
Sementara sang bos, Carlos Luis “El Koki” merupakan sosok yang paling dicari polisi setempat sempat terkunci dalam baku tembak selama berhari-hari di wilayah yang hanya berjarak 2 km dari Istana Presiden Venezuela.
Sang bos, El Koki lolos, tetapi Torrealba – yang dikenal sebagai “La Pelúa” dan “La Greñuda”, berhasil ditangkap polisi. Torrealba yang kerap berpenampilan glamour itu diketahui memiliki satu anak.
Meski merupakan bagian gangster perempuan paling mematikan, Torrealba kerap membagikan foto dirinya dengan pose dan pakaian seksi, lengkap dengan senapan serbu di akun Instagram-nya.
Lihat postingan ini di Instagram
Melansir News.com.au, polisi mengatakan Torrealba adalah kaki tangan utama El Koki yang bertindak sebagai penjaga atau pengintai di gerombolan bersenjatanya.
Media lokal mengklaim, perempuan berusia 22 tahun itu berperan dalam operasi perangkap madu untuk merayu dan kemudian menculik mafia saingannya. Torrealba sempat ditahan karena perampokan tahun 2019, menurut laporan lokal.
Sementara sang bos, El Koki yang berusia 43 tahun berhasil lolos dari penangkapan dan kejaran polisi selama satu dekade. Padahal, pihak berwenang menyediakan hadiah sebesar 500 ribu USD atau sekitar 7,2 miliar Rupiah bagi siapa pun yang dapat menangkapnya.
Kekuasaan El Koki tumbuh subur setelah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menandatangani kesepakatan tahun 2017 dengan para pemimpin geng yang memungkinkan mereka bebas memerintah atas lingkungan tertentu di Caracas.
El Koki memperluas wilayahnya dan mendapatkan reputasi sebagai penguasa perang. Geng El Koki juga dilaporkan kerap menebar teror terhadap pada pesaingnya sambil mengadakan pesta mewah untuk teman-temannya.
Rezim Maduro juga menuduh El Koki memiliki hubungan dengan politisi oposisi, meskipun analis percaya ini diciptakan untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan pemerintah sendiri.
Pekan lalu pihak berwenang memutuskan untuk bergerak melawannya dengan mengirim ratusan perwira pasukan khusus ke distrik Cota 905. Baku tembak berikutnya tumpah ke jalan raya utama di pusat kota.
Setidaknya 33 mayat ditemukan di daerah itu, menurut Monitor de Víctimas, sebuah inisiatif jurnalisme independen Venezuela. Ada juga klaim eksekusi di luar hukum oleh polisi.