MATA INDONESIA, MOSKOW – Seorang petugas kepolisian lalu lintas senior Rusia ditangkap karena terlibat penyalahgunaan jabatan dan penyuapan. Ia juga dituduh memimpin geng kriminal setempat.
Kolonel polisi Alexei Safonov dan enam anggota kepolisian lainnya ditangkap oleh Komite Investigasi Rusia di wilayah selatan Stavropol. Pihak berwenang meyakini bahwa Safonov merupakan pemimpin organisasi kriminal alias mafia.
Safonov menjadi viral dan perbincangan karena memiliki kekayaan yang berlimpah karena memiliki rumah bak istana. Pejabat setempat merilis rekaman rumah sang bos mafia yang memiliki kamar dan dekorasi mewah, ruang biliar, dan bahkan toilet emas.
Safonov diyakini telah memimpin geng kriminal yang mengeluarkan izin untuk pengangkut kargo gandum dengan imbalan suap. Izin tersebut memungkinkan para pengangkut untuk mengabaikan hukum daerah, bahkan ketika melintasi pos pemeriksaan polisi.
Melansir Sky News, Rabu, 21 Juli 2021, Komite Investigasi Rusia atau setara dengan FBI di Amerika Serikat, mengatakan kelompok yang dipimpin Safonov itu menerima suap senilai 187.568 Poundsterling atau sekitar Rp371,7030,616.
Sekitar 80 properti digerebek sebagai bagian dari penyelidikan, dengan pihak berwenang menyita sejumlah besar uang tunai, mobil mewah, dan dokumen.
Selain Safonov, anggota geng lain yang ditangkap di antaranya seorang mantan perwira senior lalu lintas, seorang inspektur lalu lintas, dan empat warga sipil.
Alexander Khinshteyn, seorang politisi senior di partai politik terbesar di Rusia, mengatakan bahwa lebih dari 35 petugas polisi lalu lintas telah ditahan dalam operasi yang lebih besar.