MATA INDONESIA, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melaporkan peristiwa penyinaran laser ke arah Gedung KPK ke Polres Jakarta Selatan. Penyinaran laser tersebut diduga dipromotori oleh Greenpeace Indonesia.
Langkah KPK pun mendapat apresiasi dari Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto. Ia menilai upaya lembaga anti rasuah tersebut adalah langkah tepat.
Ia menilai aksi penembakan laser tersebut kemungkinan belum melalui ijin pihak berwenang lantaran dilakukan pada malam hari. Hal itu perlu dilakukan, bila berpedoman pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 dengan batas waktu tertentu.
Hari juga mengungkapkan bahwa pembiayaan untuk menggunakan laser yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia dengan tulisan “BERANI JUJUR PECAT” tersebut tentu memakan biaya cukup lumayan. Bahkan bisa menembus puluhan hingga ratusan juta.
“Saya sempat tanya salah satu Event Organizer (EO) soal kegiatan laser yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia bisa memakan biaya menghabiskan biaya Rp 85 juta – Rp 100 juta. Tentunya ini nilai yang sangat lumayan dalam melakukan aksi untuk mendapatkan perhatian publik. Dan tidak mungkin aksi yang dilakukan tidak ada yang membiayai dan memerintahkan,” ujar Hari dalam rilisnya, Selasa 20 Juli 2021.
Untuk itu, Hari berharap pihak kepolisian perlu menelusuri siapa yang memerintahkan dan membiayai kegiatan Greenpeace Indonesia. Ia menilai upaya komunitas ini masuk ke dalam urusan KPK telah melenceng dari tupoksinya.
“Padahal cita-cita utama Greenpeace adalah menjaga agar bumi yang makin rapuh ini tetap mempunyai kemampuan untuk menopang kehidupan seluruh mahluk hidup. Kok Greenpeace jadi bicara soal Eks pegawai KPK yang gagal TWK? Apakah karena sama-sama menikmati Dana Hibah Asing?,” katanya.
Ia juga menilai tindakan yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia adalah bentuk pelecehan atas lembaga negara yang dilindungi oleh UU No 19 Tahun 2019. Tentunya ada konsekuensi hukum dengan Greenpeace Indonesia.
“Namun pesan saya untuk kalimat yang dibuat oleh Greenpeace Indonesia adalah ‘BERANI LEGOWO HEBAT’,” ujarnya.