MATA INDONESIA, KABUL – Serangan roket terjadi di dekat istana kepresidenan Afghanistan di Kabul, saat sang presiden dan para staf tengah melaksanakan shalat Idul Adha, demikian dilaporkan pejabat dan media setempat.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan roket tersebut. Begitu pula laporan mengenai dalang di balik rentetan serangan roket di negara yang terkurung daratan atau landlocked country,yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah .
Berdasarkan tayangan televisi, Presiden Ashraf Ghani tetap khusyuk melaksanakan shalat Idul Fitri meskipun terjadi beberapa ledakan keras di daerah itu. Usai shalat, Presiden Ghani kemudian menyampaikan pidato dari podium terbuka yang disiarkan di media lokal.
Roket yang ditembakkan sekitar pukul 8 pagi (03:30 GMT) waktu setempat. Ledakan roket terdengar di Zona Hijau yang dijaga ketat, termasuk area istana kepresidenan dan beberapa kedutaan, dan kantor misi Amerika Serikat (AS).
Sedikitnya tiga roket mendarat di ibu kota Afghanistan, Kabul, saat umat Muslim di negara tersebut tengah merayakan Hari Raya Idul Adha, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Mirwais Stanekzai.
“Hari ini musuh Afghanistan melancarkan serangan roket di berbagai bagian kota Kabul,” kata Stanekzai, melansir Al Jazeera, Selasa, 20 Juli 2021.
“Semua roket menghantam tiga bagian yang berbeda. Berdasarkan informasi awal kami, kami tidak memiliki korban jiwa. Namun, tim kami sedang menyelidiki,” sambungnya.
Serangan roket ke istana kepresidenan sejatinya telah terjadi berulang kali di masa lalu, yang terakhir terjadi pada Desember 2020.
Serangan itu juga bertepatan dengan serangan Taliban di seluruh negeri ketika pasukan asing mengakhiri penarikan pasukan yang dijadwalkan akan selesai pada 31 Agustus. Tidak seperti beberapa tahun sebelumnya, Taliban tidak mengumumkan gencatan senjata selama hari raya tahun ini.
Pada Senin (19/7), sebanyak 15 misi diplomatik dan perwakilan NATO di Kabul mendesak Taliban untuk menghentikan serangan, hanya beberapa jam setelah kelompok dan pemerintah Afghanistan gagal menyepakati gencatan senjata saat proses negosiasi di Doha.