Wajar Saja Buya Syafii Marah ke Neno Warisman

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Amarah dan kekesalan Buya Syafii terhadap puisi Neno Warisman disebut sebagai hal yang wajar oleh cawapres 01 KH Ma’ruf Amin.

Menurut Ma’ruf, Neno tidak seharusnya mengait-ngaitkan perang Badar dengan Pilpres 2019 melalui doa dan puisi. Bagi Ma’ruf, apa yang disampaikan Neno di Munajat 212 lalu adalah hal yang tidak tepat.

“Doa perang Badar kok diucapkan pada saat kita mau Pilpres. Tentu Buya Syafii sangat marah gitu,” kata Ma’ruf di Karawang, Sabtu 2 Maret 2019.

Sebelumnya, Buya Syafii mengatakan bahwa puisi Neno di Munajat 212 adalah sesuatu yang ‘biadab’. Buya menerangkan bahwa konteks doa itu adalah perang Badar saat jumlah umat Muslim jauh lebih sedikit dibanding kelompok kafir Quraisy.

Saat perang akan berlangsung, Nabi Muhammad SAW berdoa untuk kemenangan umat Islam. Akhirnya, pasukan Quraisy berhasil dipukul mundur.

“Biadab itu bahasa Persia. ‘Bi’ artinya ‘tidak, ‘adab’ artinya tata krama,” ujar Buya, Jumat 1 Maret 2019.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini