Selama 6 Bulan Terakhir 22 Orang Meninggal Akibat Ulah KST Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satgas Nemangkawi melaporkan bahwa sepanjang Januari-Juni 2021, 22 orang meninggal dunia akibat kebrutalan Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP). Hal ini disampaikan oleh Kasatgas Humas OPS Nemangkawi , Kombes Pol M. Iqbal Al Qudusy.

Ia juga menjelaskan bahwa aksi kebrutalan KSTP yang menonjol di antaranya, terjadi 23 kontak tembak, 20 gangguan penembakan.

“Dan 12 kejahatan lainnya termasuk pembakaran rumah warga, gedung sekolah, puskesmas serta pembunuhan dan perampasan senjata,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu 26 Juni 2021.

Selain ada korban jiwa, Satgas Nemangkawi mencatat ada juga korban yang terluka akibat ulah KSTP tersebut.

“Adapun korban luka luka, yaitu sebanyak 17 orang dengan rincian 6 orang anggota TNI, 3 orang anggota Polri, dan 8 orang masyarakat sipil. Namun sebagai update terakhir 1 korban masyarakat sipil yang luka tembak meninggal dunia,” katanya.

Meskipun demikian, selama periode I ini, Satgas Nemangkawi juga mampu membunuh sejumlah anggota KSTP yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. 8 orang KSTP pun dinyatakan tewas dan 11 orang luka-luka. Sedangkan, barang bukti yang berhasil diamankan berupa senjata api, amunisi kaliber 5,56 mm, HT, handphone, anak panah dan lain sebagainya.

Selain itu, Satgas Nemangkawi berhasil melakukan penangkapan 11 orang yang tergabung dalam jaringan senjata dan amunisi, yang mana 4 di antaranya masuk dalam daftar pencarian orang berinisial PK, KS, LW dan MT. Penangkapan terakhir untuk jaringan senjata dan amunisi yang berhasil ditangkap yaitu seorang laki laki berinisial RM.

Selain KSTP, Satgas Nemangkawi juga berhasil menangkap 8 orang kelompok kriminal politik yang menyebarkan propaganda serta ujaran kebencian melalui media sosial yang salah satunya berinisial VY dan EK.

“Satgas Ops Nemangkawi juga berhasil menduduki markas markas KKB di beberapa tempat di antaranya markas KKTB kalikopi, markas KKTB Ndugama ( Yuguru, Alguru dan Kalimin ), dan markas KKTB Puncak (Wuloni, Duagi, Makki, Mayuberi, Gome, Muara),” ujarnya.

Berikut rincian korban meninggal dunia:

TNI
1. 22 Januari di Titigi, Intan Jaya, 1 orang TNI
2. 22 Januari di Hitadipa, Intan Jaya , 1 orang TNI
3. 12 Februari di Sugapa, Intan Jaya , 1 orang TNI
4. 15 Februari di Sugapa, Intan Jaya, 1 orang TNI
5. 25 April di Beoga, Puncak, 1 orang TNI
6. 18 Mei di Yahukimo , 2 orang TNI

Polri
1. 27 April di Ilaga, Kabupaten Puncak, 1 orang anggota Polri
2. 28 Mei di Pegunungan Bintang, 1 orang anggota Polri

Masyarakat
1. 21 Januari di Kenyam, Nduga, 1 orang masyarakat
2. 30 Januari di Homeyo, Intan Jaya, 1 orang masyarakat
3. 8 April di Beoga, Puncak, 1 orang masyarakat
4. 9 April di Beoga , Puncak, 1 orang masyarakat
5. 14 April di Omukia, Puncak, 1 orang masyarakat
6. 16 April di Ilaga, Puncak, 1 orang masyarakat
7. 3 Juni di Ilaga, puncak , 1 orang masyarakat
8. 4 Juni di Ilaga, Puncak , 3 orang masyarakat
9. 24 Juni di Yahukimo, 3 orang masyarakat

Total
TNI : 7 orang
Polri : 2 orang
Masyarakat : 13 orang

Total 22 orang meninggal dunia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Prabowo dan Jajaran Menteri ke Magelang, Okupansi Hotel di Jogja Naik sampai 60 Persen

Mata Indonesia, Yogyakarta - Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran Kabinet Merah Putih berangkat ke Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Kamis, 24 Oktober 2024 kemarin untuk memberikan pembekalan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini