Pembelian Hewan Kurban Mampu Dongkrak Perekonomian Rakyat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ekonom, Hendri Sapartini mengatakan bahwa pembelian hewan kurban –yang dilakukan oleh masyarakat mampu, akan mendongrak sektor perekonomian rakyat di tengah pandemi virus corona yang masih menghantui.

Dikatakan Hendri bahwa jumlah orang yang bekerja di sektor pertanian dan pertengahan tumbuh 2 persen selama pandemi virus corona. Dengan kata lain, dua sektor tersebut dapat menghadirkan lapangan kerja.

“Kalau begitu kelompok menengah ke atas jumlahnya lebih banyak dan saya yakin sekitar 40 juta keluarga dapat berbelanja kurban. Maka itu sangat membantu dalam menggerakkan perekonomian rakyat,” kata Henderi Saparti dalah konferensi pers “Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Jumat, 25 Juni 2021.

“Inilah saatnya untuk berbelanja dan untuk tidak menahan belanja kurban. Karena itu akan berdampak bagi jutaan peternak di Indonesia, dan itu akan menjadi harapan baru bahwa ekonomi Indonesia ada kesempatan untuk pulih,” sambungnya.

Sementara pengamat ekonomi Aviliani mengatakan dengan adanya kurban bisa membantu masyarakat dalam pemenuhan gizi. Ia pun menyarankan agar pendistribusian kurban dapat disalurkan di luar Jabodetabek.

“Mayoritas pekurban adalah orang kaya di Jabodetabek dan pendistribusian kurban masih di area yang sama. Sehingga melalui Dompet Dhuafa dapat menyalurkan di luar Jabodetabek, bahkan di luar Pulau Jawa,” kata Aviliani.

Peneliti Indonesia E-commerce Association atau Asosiasi E-commerce Indonesia (IDEAS), Ahsin Aligori optimistis laju ekonomi nasional di tengah pandemi virus corona tidak terlepas dari pemerataan daging kurban.

Berdasarkan penelitian IDEAS, tahun 2020, wilayah Jabodetabek merupakan pasar utama kurban terbesar di Indonesia. Meski di tengah pandemi, faktanya pendistribusian daging kambing mengalami surplus, yakni sebanyak 24 ribu ton

“Dengan adanya kurban diharapkan bisa menjadi momentum pemerataan daging kurban ke pelosok secara adil. Sehingga masyarakat pedesaan dapat terpenuhi protein hewani yang sampai saat ini masih terjadi ketimpangan, antara kota dengan desa mengenai konsumsi protein hewani,” tutur Ahsin Aligori.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini