Hari Pengungsi Sedunia, 70 Juta Orang Terusir dari Negara Asalnya

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Badan Pengungsi PBB, UNHCR mencatat jumlah orang yang melarikan diri dan mengungsi di seluruh dunia saat ini sudah tembus pada angka 70 juta.

Orang-orang tersebut melarikan diri dan mengungsi dikarenakan perang yang berkecamuk, penganiayaan serta konflik lainnya di sejumlah negara. 70 juta orang itu kini jauh dari rumah asalnya dan mencari kehidupan baru di tempat lain.

Jumlah tersebut dirilis oleh UNHCR sebagai bentuk peringatan Hari Pengungsi Sedunia yang diperingati setiap 20 Juni. Angka 70 juta itu adalah yang tertinggi dalam 70 tahun terakhir.

UNHCR mencatat, 25,9 juta di antaranya terpaksa keluar dari negara mereka, dikenal dengan sebutan ‘refugee’ atau pengungsi. Saat ini setengah dari pengungsi di dunia berusia di bawah 18 tahun.

Jutaan orang lainnya saat ini bermasalah karena tidak memiliki status kewarganegaraan, atau stateless setelah terusir dari negaranya akibat sejumlah konflik.

Mereka telah meninggalkan negaranya, namun di negara baru mereka belum mendapat status warga negara atau bahkan telah ditolak permohonannya sehingga kehilangan haknya, seperti mendapatkan pendidikan, akses kesehatan, atau pekerjaan.

Tercatat, jumlah pengungsi paling banyak berasal dari Suriah 6,7 juta, lalu Afghanistan 2,7 juta dan Sudan Selatan 2,3 juta. Kebanyakan mereka melarikan diri ke negara-negara terdekat untuk berlindung.

Sementara negara yang paling banyak menerima pengungsi adalah Turki. Di negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan itu, pengungsi yang berlindung mencapai 3,7 juta.

Pakistan, Uganda, Sudan, masing-masing berada di posisi kedua, ketiga, dan keempat negara yang paling banyak menerima pengungsi. Jerman menjadi satu-satunya negara barat yang paling banyak menerima pengungsi, dengan jumlah 1,1 juta orang.

Sementara itu jumlah pencari suaka atau ‘asylum seeker’ saat ini berjumlah 3,5 juta. Mereka yang dikategorikan pencari suaka adalah yang sudah menerima perlindungan internasional tetapi masih menunggu status mereka.

Hingga akhir tahun 2018, ada lebih dari 60 ribu orang pengungsi yang sudah mengajukan permohonan mencari suaka di Australia dan hingga kini masih menunggu kepastian.

Berita Terbaru

Hadapi Siklon Tropis, BPBD Kulon Progo Tingkatkan Kesiapsiagaan dan Ajukan Perpanjangan Status Darurat

Mata Indonesia, Kulon Progo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo mengajukan perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi akibat potensi ancaman Bibit Siklon Tropis 99S dan 90S yang melintasi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini