MATA INDONESIA, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7,1 persen karena konsumsi masyarakat sudah pulih karena ada momentum Lebaran 2021 serta program Pemulihan Ekonomi Nasinal (PEN) yang sudah terserap 27,9 persen hingga 28 Mei 2021.
Fakta itu diungkapkan Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Kunta Wibawa Dasa Nugraha di Jakarta, Kamis 3 Juni 2021.
“Konsumsi pemerintah juga tumbuh tinggi seiring pelaksanaan PEN dan aktivitas pelayaan publik yang lebih normal dibanding periode yang sama tahun lalu,” ujar Kunta.
Begitu juga dengan investasi yang mengalami rebound kuat didukung ekspansi dunia usaha, serta kelanjutan proyek infrastruktur pemerintah.
Kondisi itu didukung pertumbuhan ekspor pada April yang tumbuh 51,9 persen (yoy) di mana ada peningkatan signifikan baik produk migas dan non migas. Serta impor bahan baku dan barang modal tumbuh 33,2 persen (yoy) dan 11,6 persen (yoy).
Ia juga melihat beberapa tren penguatan lainnya seperti penjualan mobil ritel tumbuh 227,6 persen (yoy) yang merupakan indikasi pergerakan daya beli kelas menengah.
Ini juga didukung dengan belanja negara pada April yang tumbuh 15,9 persen (yoy) di mana menjadi peran sentral dalam stimulus perekonomian.
Kegiatan sektor swasta juga dinilai mulai menggeliat dimana aktivitas produksi dinilai bangkit dengna konsumsi listrik industri tumbuh 15,9 persen (yoy) dan binsis sebesar 20,3 persen (yoy).