MATA INDONESIA, JAKARTA – Peralihan dari kehidupan di perguruan tinggi menuju fase bekerja memang berbeda. Perasaan kaget ketika mendapatkan lebih banyak uang bisa menjadi pemicu pengeluaran menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Maka, manajer pendidikan keuangan dan alumni Arizona State University, Amerika Serikat, Emily Schwartz menegaskan terdapat tiga tips utama yang bisa dilakukan.
Pertama, yaitu merencakan prioritas dalam memenuhi kebutuhan pribadi. Caranya dengan memetakan skala prioritas kebutuhan yang hendak dipenuhi.
“Pikirkan, apa yang penting untuk kamu. Apa prioritas pengeluaran, lalu tabungan yang besar dan kecil,” kata Emily.
Emily juga mengingatkan agar cermat dalam mengamati dan melacak pengeluaran sehingga uang yang dikeluarkan bisa diketahui arahnya. Jika ada keinginan untuk menghabiskan uang lebih sedikit, sebaiknya tetap menyesuaikan dengan prioritas.
Kedua, yakni inventarisasi utang. Hal ini lumrah terjadi karena cicilan atau utang tentu harus dilunasi. Dalam kondisi ini, sebaiknya menggunakan spreadsheet tentang utang yang dimiliki termasuk jumlah total, suku bunga dan pembayaran minimum.
Informasi yang sudah didapatkan melalui cara ini membuat rencana pembayaran bisa teraktualiasasi secara masuk akal.
Ketiga, yaitu merencakan pensiun. Dalam hal ini setiap orang yang sudah memasuki masa pensiun sebaiknya fokus pada tabungan pensiun. Terutama, kontribusi perusahaan lama ketika pensiun atau dapat dikatakan sebagai jaminan pensiun.