MATA INDONESIA, BERLIN – Harta karun mana yang paling banyak dicari di seluruh dunia? Amber Room salah satu yang paling terkenal.
Inilah harta karun yang paling mengiurkan. Harta ini adalah ruangan (kamar) yang dulunya milik istri Kaisar Rusia. Memiliki dinding berlapis emas dan batu amber yang beratnya mencapai 6 ton.
Ruangan ini dianggap sebagai keajaiban dunia ke-8 dari Rusia. Amber Room didesain oleh seniman asal Jerman bernama Andreas Schuter. Proyek pesanan Kaisar Prusia Frederik I ini kemudian dijalankan oleh Ernst Schact dan Gottfried Turau dari Danzig. Pada 1716 Raja Rusia Peter Agung begitu tertarik dengan Amber Room. Bayangkan saja, sebuah panel atau ruangan dengan luas 16 meter persegi berlapis emas serta dihiasi dengan berlian dan cermin yang berkilau.
Raja Prusia saat itu Frederik I menghadiahkan ruangan tersebut pada Peter Agung sebagai bentuk kerja sama Prusia dan Rusia untuk melawan Swedia. Pada abad 18, ruangan ini diperbesar dan digunakan oleh Ratu Rusia, Chaterine untuk melakukan meditasi dan berkumpul dengan kerabat dekat. Pada abad ke 19, Raja Rusia Alexander II kerap menggunakan ruangan tersebut untuk menyimpan koleksi batu ambernya. Arsitek Italia yang bernama Fransesco Bartolomeo Rastelli kemudian memperluas ruangan menjadi 55 meter persegi. Bukan hanya itu, ia juga mendekorasi ulang dan menambah batu ambar di ruangan yang bergaya Barok Eropa abad ke-17.
Sayangnya, pada tahun 1941, Jerman Nazi menginvasi Uni Soviet dan menjarah harta benda yang ada di Rusia termasuk Amber Room. Mereka mempercayai bahwa ruangan tersebut adalah milik Jerman.
Dindingnya yang berlapis emas pun dipereteli. Membutuhkan waktu sekitar 36 jam untuk mengambil seluruh lapisan emas tersebut. Amber Room akhirnya dibawa ke Konigsberg, Jerman dan disimpan dalam museum Istana Konigsberg. Amber Room sempat ditampilkan dalam museum pada tahun 1943, namun secara misterius ruangan tersebut kemudian menghilang.
Saat Uni Sovyet (Rusia) menyerang Jerman tahun 1945, tentaranya diintruksikan untuk mencari keberadaan Amber Room. Namun setelah dilacak ternyata mereka tidak menemukan keberadaan ruangan tersebut.
Beberapa pihak memprediksikan bahwa ruangan itu telah terbakar atau disembunyikan ke tempat lain. Tidak tinggal diam, pencarian Amber Room terus diberlakukan pada tahun 1946. Sayang, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Namun pada tahun 2000, tim dengan peralatan yang canggih mampu menemukan karya seni dan beberapa perhiasan di ruang bawah tanah kastil. Meski begitu, mereka tidak berhasil menemukan Amber Room.
Tatyana Suvorova, salah satu pengamat dari Museum Kaliningrad mengatakan bahwa banyak pihak yang berharap Amber Room ambar ditemukan kembali. ”Karya seni yang terbuat dari bahan rapuh semacam itu memerlukan penanganan khusus. Benda seperti itu harus ditempatkan di museum,” kata Tatyana Suvorova. Seiring jalannya waktu, pencarian itu diberhentikan karena tak kunjung membuahkan hasil. Namun, sebuah gagasan terbaru muncul.
Tepatnya pada tahun 1979, Uni Soviet membangun replika ruangan batu ambar yang memakan waktu 23 tahun. Kini, ruangan tersebut berada di Museum Negara dan Situs Peninggalan Tsarskoye Selo, St. Petersburg. Dengan dinding yang berkilau, panel batu ambar replika menghidupkan kembali benda bersejarah dari negara tersebut.
Reporter : R Al Redho Radja S