Pepeng dan Emil Hengkang, Band Naif Bubar?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar mengejutkan datang dari band legendaris yang menyajikan musik jadul Naif. Grup band yang sudah berusia 25 tahun ini dikabarkab bubar setelah dua personelnya memutuskan cabut.

Sang bassist Emil Hussein ternyata telah keluar dari Naif sejak September 2020 lalu.

“Sejak September tahun lalu gue cabut, gue pamit sama anak-anak. Cuma menurut nggak ada urgensinya mengumumkan sesuatu,” kata Emil dalam sebuah video yang beredar di Instagram, Jumat 7 Mei 2021.

“Naif itu beyond music buat gue. Jangankan sama personel, sama kru juga (dekat). Tiap kali ada event, itu tempat gue untuk have fun. Gue udah enggak peduli sama panggungnya, ketemu anak-anak dan kru jadi ajang melepas stres. Ketika pandemi datang, gue me-reset ulang gue mau ngapain di Naif,”katanya.

Keputusan untuk keluar dari Naif diakui Emil telah dipertimbangkan secara matang. Ia pun kini memilih fokus berbisnis sepatu dan kuliner yang mulai dirintisnya.

Beberapa waktu belakangan grup band Naif memang sudah diguncang isu bubar. Pepeng sang drummer juga beberapa kali memberikan kode bahwa ia tak akan bertahan di grup yang berdiri sejak 1995 itu.

“Dibilang (bubar) nggak, nggak aktif dan sudah pas setahun,” ungkap David, vokalis, menjawab di kanal YouTube Helmy Yahya.

Menurut David Bayu, Naif mulai vakum sejak Maret 2020, tepat saat pandemi mulai melanda dunia. Maret tanggal 12-an kalau nggak salah sebelum Covid-19 tahun lalu (hiatus), terakhir manggung tuh.

Memang benar-benar lockdown, terakhir manggung dan terakhir ketemu juga dengan anak-anak, Pepeng, Emil, Jarwo dan gue,” katanya.

“Bahasa kerennya hiatus untuk memutuskan tidak melakukan apa-apa sampai waktu yang belum ditentukan,” kata David.

Naif adalah grup musik beranggotakan Bayu Danang Jaya atau David (vokal), M. Amil Hussein atau Emil (bass, kibor), Fajar Endra Taruna atau Jarwo (gitar) dan Franki Indrasmoro Sumbodo atau Pepeng (drum, perkusi). Grup musik itu terbentuk sejak 1995.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini