India Dihantui Gelombang Ketiga Pandemi Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DELHI – Seorang penasihat ilmiah terkemuka pemerintah India memperingatkan, negara yang berada di kawasan Asia Selatan itu akan menghadapi gelombang pandemi virus corona lebih parah, menyusul 4 ribu orang meninggal dunia dalam waktu sehari.

Setiap rumah sakit di seluruh penjuru negeri berjuang mencari tempat tidur dan persediaan oksigen sebagai upaya menyusul lonjakan infeksi mematikan kedua. Banyak orang meninggal dunia di ambulan dan tempat parkir mobil, menunggu tempat tidur yang kosong atau ketersediaan oksigen.

Sementara kamar mayat dan krematorium berjuang untuk menangani jenazah yang datang silih berganti tanpa henti. Penasihat ilmiah utama pemerintah, K. VijayRaghavan, memperingatkan bahwa setelah tingkat infeksi mereda, India harus siap untuk gelombang ketiga.

“Fase 3 tidak bisa dihindari, mengingat tingginya tingkat virus yang beredar. Tapi tidak jelas pada skala waktu apa fase 3 ini akan terjadi … Kita harus bersiap untuk gelombang baru,” kata K. VijayRaghavan, melansir Reuters, Kamis, 6 Mei 2021.

Perdana Menteri India, Narendra Modi menuai kritik tajam karena tidak segera mengambil langkah tegas untuk menekan penyebaran pandemi virus corona gelombang kedua.

“Kami kehabisan oksigen. Kami sekarat. Ini adalah krisis yang Anda buat. Anda tidak bisa menyelesaikannya. Anda hanya bisa memperburuk situasi. Jadi, silahkan pergi,” tulis pemenang Booker Prize, Arundhati Roy dalam sebuah kolom opini yang menyerukan agar Modi mundur dari kursi jabatannya.

Pihak oposisi mendesak pemerintah menerapkan lockdown nasional. Akan tetapi, pemerintah India enggan untuk memberlakukan lockdown karena khawatir akan dampaknya, khususnya sektor ekonomi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan India menyumbang hampir setengah dari kasus virus corona di seluruh dunia dan seperempat dari kematian. Berdasarkan data Worldometer, kasus virus corona di India mencapai angka 21,007,410 dengan angka kematian menembus 230,168.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dekan Adab UINSA dicopot, SEMA PTKIN angkat bicara

Mata Indonesia, Surabaya – Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia turut merespon terkait dengan pencopotan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang dinilai sepihak dan tanpa proses yang jelas. Pencopotan yang dilakukan oleh Rektor UIN Surabaya, Prof Akhmad Muzakki, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan civitas akademika UIN Surabaya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini