Terungkap! Pelaku ‘Sate Beracun’ Sebut Alasannya Gegara Sakit Hati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelaku sate beracun di Bantul, Yogyakarta sudah tertangkap! Wanita berinisial NA itu pun menyebut alasannya membubuhkan racun pada sate tersebut lantaran sakit hati dengan anggota kepolisian berinisial T, yang menjadi target utamanya.

Saat diperiksa kepolisian, wanita 25 tahun itu mengakui motif aksinya akibat hatinya pernah disakiti oleh T lantaran menikah dengan wanita lain. Ia pun berniat mengirimkan sebungkus sate beracun lewat seorang driver ojek online, Bandiman secara offline.

Bandiman pun segera berangkat ke rumah T, yang berlokasi di Perumahan Bukit Asri Nomor FF01, Padukuhan Sembungan, Bantul. Saat itu, Bandiman dibayar oleh NA sebesar 30 ribu Rupiah.

Sayang, sate tersebut ditolak oleh orang rumah T dan membiarkan makanan tersebut dibawa pulang dan dikonsumsi putra Bandiman, Naba. Putranya pun tewas setelah mengonsumsi sate beracun itu usai berbuka puasa.

NA adalah wanita 25 tahun dan merupakan seorang karyawan swasta asal Kabupaten Majalengka, Jawa Tengah.

Kejadian tersebut pun viral di sosial media usai salah satu tetangga Bandiman menyebarkan kisah ini ke sosial media Facebook, 25 April 2021. Ia menceritakan kronologi peristiwa yang menyisakan duka untuk keluarga Bandiman.

Atas kejadian itu, warganet pun mengutuk perbuatan NA lantaran melakukan pembunuhan berencana yang salah sasaran. Tersangka pun dijerat Pasal 340 KUHP Sub-Pasal 80 ayat (3), Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman mati.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bupati Sleman Apresiasi Sebagai Sarana Menyatukan Warga

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri Kirab Budaya dalam rangka Merti Desa ‘Mbah Bregas’ Kalurahan Margoagung, Seyegan yang digelar di Balai Ringin Ngino, Sabtu, (4/5). Pada kesempatan tersebut, Kustini juga turut melakukan prosesi penuangan 7 kendi air suci di Ringin Ngino Mbah Bregas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini