MATA INDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasyid mengatakan bahwa peran kunci teknologi digital dalam eksistensi bisnis UMKM perlu diakselarasi melalui ekosistem usaha berbasis data dan ekonomi digital.
Menurutnya, perkembangan teknologi digital telah mengubah cara para pelaku UMKM dalam berusaha dan berinteraksi dengan konsumen. Untuk itu, dibutuhkan adaptasi yang cepat agar tetap relevan.
“Lebih luas dari itu, saya juga melihat bagaimana Kadin bisa memainkan peranan dalam menggalakan transformasi Society 5.0, demi mendukung percepatan Industri Digital 4.0. Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial,” tutur Arsjad, Jumat, 30 April 2021.
Arsjad yang merupakan calon Ketua Kadin untuk masa jabatan 2021-2026 itu kemudian membahas soal peran milenial dalam perkembangan sektor UMKM masa kini. Ia optimistis banyak generasi muda tertarik untuk terjun ke dunia bisnis.
“Jadi bukan keniscayaan kita akan mempunyai banyak pengusaha milenial yang bisa menjadi pemain di tingkat global dan mengharumkan nama Indonesia,” sambung Arsjad.
“Salah satu misi saya untuk mengembangkan perekonomian nasional dan daerah adalah dengan mempromosikan industri kreatif dan destinasi pariwisata baru yang potensial. Khususnya di industri kreatif, banyak pengusaha milenial yang bergelut di industri ini,” lanjutnya.
Sebagai catatan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengalokasikan dana untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 senilai 699,43 triliun Rupiah. Dari anggaran tersebut, dukungan untuk sektor UMKM sebanyak 191,13 triliun Rupiah.
Alokasi anggaran untuk UMKM diberikan melalui enam stimulus, yakni: Subsidi Bunga UMKM, Bantuan Produktif Usaha Mikro, Subsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP), Penempatan Dana pada Bank Umum, Insentif Pajak, serta Restrukturisasi Kredit.
Dukungan terhadap UMKM menjadi prioritas Pemerintah Indonesia lantaran perannya yang strategis bagi perekonomian nasional. Sebagaimana diketahui, UMKM memberi kontribusi 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja (116,9 juta tenaga kerja).