Review Film ‘Pulau Plastik’: Sampah Bikin Laut Jadi Gak Cantik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan rahasia lagi jika penggunaan plastik telah berdampak buruk bagi ekosistem kita terutama bagi lautan. Sampah plastik yang tak terurai membuatnya berakhir di dasar laut bersama makhluk hidup di dalamnya.

Keresahan tersebut diangkat lewat film dokumenter, Pulau Plastik. Film garapan rumah produksi Visinema ini sukses menyentil masyarakat terkait penggunaan plastik yang merusak bumi.

Dalam film berdurasi satu jam 42 menit ini mengisahkan tiga orang tokoh, Gede Robi, Tiza Marfani dan Prigi Arisandi. Tiga sosok yang memiliki profesi yang berbeda ini bersikeras untuk mengubah kebiasaan masyarakat menggunakan plastik sekali pakai yang berujung pada kerusakan lingkungan.

Cerita bermula dari Robi, seorang vokalis band metal berdarah Bali. Ia mengikuti misi seorang pria yang mencoba mengubur sampah di dasar laut selama enam bulan, sebelum akhirnya diangkat lagi dan dilihat perubahannya.

Kemudian Tiza, seorang pengacara yang bergerak dan memiliki misi untuk mengajak masyarakat berhenti menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Lalu diiringi sosok Prigi, pria Jawa Timur yang berorasi meminta pemerintah menghentikan kiriman sampah dari Amerika Serikat.

Film Pulau Plastik menceritakan perjalanan ketiga tokoh ini menilik bahayanya plastik bagi bumi. Mulai dari matinya hewan laut, membuat samudera jadi tak cantik, hingga memberikan efek buruk bagi kesehatan manusia.

Sementara itu, mulainya larangan penggunaan plastik yang diberlakukan di sejumlah toko, membuat masyarakat mencari alternatif untuk mengganti kantong belajan tersebut.

Salah satunya penggunaan kantong dari singkong yang disebut-sebut bisa larut dalam air. Sayangnya, Robi membuktikan hal itu bahwa kantong dari singkong pun masih memiliki efek yang sama bahayanya dengan plastik.

Pulau Plastik akan memberikan gambaran seputar bahanya sampah tersebut bagi bumi dan kesehatan manusia. Untuk itu, sang sutradara Dandhy Dwi Laksono dan pendiri Visinema Picture, Angga Dwi Sasongko berharap masyarakat bisa mulai gaya hidup tanpa plastik demi keselamatan bersama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini