Elon Musk Mau Bagi-bagi Duit Jutaan Dolar, Tertarik?

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Elon Musk, pemilik perusahaan mobil Tesla dan orang terkaya kedua di dunia mengumumkan dirinya akan mendonasikan 100 juta dolar AS bagi orang yang bisa menciptakan teknologi penangkap karbon dioksida.

Musk menggelar kompetisi yang diberi nama XPrize Carbon Removal. Kompetisi ini meminta para peserta untuk mengembangkan proyek skala besar untuk membantu menyimpan dan mengekstrak karbon dioksida guna menyeimbangkan kembali tren emisi karbon yang sangat tinggi di Bumi. ”Saat ini kami hanya memiliki satu planet,” kata Musk, dalam acara livestream pengumuman kompetisi ini di YouTube. “Bahkan hanya 0,1 persen kemungkinan bencana-mengapa harus menanggung risiko itu? Itu gila!”

Niat mendonasikan duit jutaan dolar ini sudah sejak Januari 21021 lalu diumumkan  Musk lewat kicauan di akun twitternya. Empat bulan setelahnya, tepat pada Hari Bumi, kompetisi XPrize Carbon Removal yang mengeklaim dirinya sebagai “hadiah insentif terbesar dalam sejarah” akhirnya diumumkan Musk. Kompetisi ini akan akan berlangsung selama empat tahun hingga Hari Bumi, 2025.

Penangkapan dan penyimpanan karbon adalah perpaduan dari berbagai teknologi, yang semuanya memiliki satu tujuan: Menangkap emisi karbon dioksida, gas rumah kaca yang menghangatkan planet, dan menghentikan pembuangannya ke atmosfer.

Nantinya, alat penangkap karbon tersebut dapat dipasang untuk menangkap emisi dari pembangkit listrik, industri atau bahkan langsung dari udara.

Penangkapan dan penyimpanan karbon telah menarik minat yang semakin besar, terutama ketika iklim Bumi yang memanas telah mencairkan gletser, hingga meningkatkan badai tropis.

Para ilmuwan mengatakan, teknologi penangkap ini akan sangat penting untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050. Meski demikian, beberapa ahli lingkungan berpendapat bahwa fokus pada teknologi penangkap karbon mencerminkan kurangnya tekad untuk mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil.

Sejauh ini, sudah banyak proyek penangkapan karbon yang telah mendapat dukungan dari perusahaan startup Silicon Valley. Meski demikian, teknologi tersebut belum layak secara komersial.

Reuters melaporkan, teknologi penangkap karbon dapat menghabiskan biaya lebih dari 300 dolar AS per metrik ton. Adapun Bumi setiap tahun mengeluarkan gas rumah kaca yang setara dengan sekitar 50 miliar ton karbon dioksida.

Kompetisi XPrize Carbon Removal dari Musk bertujuan untuk menemukan solusi yang layak untuk mengeluarkan 1.000 ton karbon dioksida dari atmosfer setiap tahun. Para peserta harus memiliki rencana untuk menyerap karbon setidaknya selama 100 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini