Wow, Menurut Penelitian Mengkhayal Bisa Bikin Bahagia Lho!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa mengkhayal ternyata bisa membuat seseorang merasa lebih bahagia. Hal ini juga dinilai berdampak baik untuk kesehatan mental.

Menurut jurnal Emotion, aktivitas mengkhayalkan topik-topik yang bermakna seperti kenangan indah tentang orang yang dicintai atau berimajinasi bisa menggapai semua keinginan dan memenangkan rintangan, terbukti bisa meningkatkan rasa bahagia.

Hasil studi ini juga tidak lepas dari penelitian untuk menguji kesenangan yang diperoleh dari proses berpikir termasuk melamun. Saat diminta untuk membayangkan sesuatu yang positif, lebih dari 50 persen partisipan merasa lebih bahagia.

Mengutip dari CNA, aktivitas mengkhayal juga menuntut seseorang untuk terus berpikir karena harus membayangkan seluruh adegan. Saat melamunkan sesuatu yang positif, otak akan merasa bahagia.

Demikian sebaliknya, jika otak mengkhayalkan negatif maka bisa membuat seseorang menjadi stres atau tertekan.

Maka, untuk mendapatkan manfaat dari mengkhayal, peneliti menganjurkan untuk mencoba mengkhayalkan hal-hal positif. Lingkungan yang tenang seperti di alam bisa mendukung hal ini.

Bisa juga dengan melakukan hal positif lainnya. Menurut Psikolog Robinson-Mosley, melakukan aktivtas seperti menulis atau menggambar bisa membantu lamunan yang positif. Jika hal ini rutin dilakukan beberapa menit setiap hari, bisa membuat bahagia dan meningkatkan kesehatan mental.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini