Jalur Puncak Macet, Polres Bogor Berlakukan Satu Arah Sampai Minggu

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Satlantas Polres Bogor memberlakukan satu arah bagi seluruh kendaraan selama libur lebaran ini mulai Kamis 6 Juni hingga Minggu 9 Juni 2019. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan panjang di Jalur Puncak, Bogor.

Kasatlantas Polres Bogor, AKP Fadli Amri mengatakan status satu arah ini akan dibagi menjadi dua shift, mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB satu arah dari Jakarta menuju Cianjur. Sedangkan pukul 14.00 WIB sampai 19.00 WIB berlaku sebaliknya, arah Cianjur menuju Jakarta.

“Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah, menyesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas pada hari itu,” kata Fadli, mengutip Antara.

Menurut dia, ada dua jalur alternatif selain Puncak Cisarua untuk menuju Cianjur. Pertama, lewat Cibubur-Jonggol-Cariu Cianjur. Sedangkan alternatif kedua lewat jalur Ciawi, Sukabumi, Cianjur.

Ia mengatakan memasuki hari H Lebaran, jumlah kendaraan di Jalur Puncak Cisarua kian meningkat selama musim libur Lebaran. Tercatat, pada hari H Lebaran sebanyak 31.220 kendaraan masuk jalur Puncak.

Angka tersebut merupakan tertinggi jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya, yaitu H-1 sebanyak 25.796 kendaraan, dan H-2 sebanyak 31.078 kendaraan. “Jumlah itu dihitung berdasarkan kendaraan yang keluar dari pintu Tol Ciawi menuju Puncak atau Sukabumi,” ujarnya.

Meski begitu, menurut dia, jumlah kendaraan yang masuk ke Jalur Puncak menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pada hari H Lebaran 2018, ada sebanyak 33.454 kendaraan atau turun tujuh persen.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini