Madrid vs Liverpool: Zidane Sudah Lupakan Final 2018

Baca Juga

MATA INDONESIA, MADRIDZinedine Zidane menyebut, final Liga Champions 2018 lawan Liverpool adalah masa lalu. Dia hanya ingin fokus ke pertandingan masa kini.

Madrid akan menjamu Liverpool pada leg pertama 16 besar Liga Champions, Rabu 7 April 2021 dini hari WIB di Alfredo Di Stefano Stadium. Ini adalah pertemuan pertama kedua tim sejak final 2018.

Hampir semua orang masih ingat final 2018 yang dibumbui kontroversi. Kala itu Madrid mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1. Tapi, kemenangan itu dinodai dengan aksi tak sportif Sergio Ramos.

Banyak yang menilai Ramos dengan sengaja mencederai Mohamed Salah di pertandingan itu dan membuat pemain asal Mesir tersebut meninggalkan lapangan lebih cepat.

Zidane tak ingin megingat-ingat lagi pertandingan Madrid lawan Liverpool di final Liga Champions 2018. Saat ini dia hanya fokus pada pertandingan dini hari nanti.

“Kami tak ingin mengingat apa yang terjadi di masa lalu. Masa lalu adalah masa lalu. Saat ini kami fokus pada masa kini. Ini pertandingan berbeda bagi mereka dan Madrid. Pendekatan kami juga berbeda. Kami mempersiapkan diri untuk pertandingan berbeda,” ujar Zidane, di laman resmi klub, Selasa 6 April 2021.

“Liverpool tim komplet. Semua orang pasti setuju mereka punya tiga penyerang berbahaya dan itu memang benar. Mereka tim yang kuat dan solid. Mereka bermain sebagai tim,” katanya.

“Saya hanya ingin fokus kepada keseluruhan tim, bukan pada satu pemain. Kami tahu mereka punya tiga penyerang berbahaya, tapi fokus kami pada semua pemain,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini