MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah 12,7 juta penduduk Indonesia yang mendapat vaksin Covid19 per 4 April 2021. Namun kita harus kurangi kecepatan vaksinasi karena pasokan vaksin berkurang.
“Kalau kita keluarkan negara-negara yang memproduksi vaksin sendiri, sehingga tidak ada masalah dari suplai vaksinnya, [vaksinasi] kita nomor empat di dunia,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kondisi itu bagus, untuk menjawab skeptisnya banyak majalah-majalah internasional terhadap Indonesia.
Menteri Budi juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerjsa sama dengan berbagai pihak.
Jika sekarang vaksin langka, itu karena gelombang ketiga (third wave) yang terjadi di beberapa negara di kawasan Eropa, Asia, maupun Amerika mengakibatkan adanya pemberlakuan embargo di negara produsen vaksin.
Sebab, mereka memenuhi kebutuhan dalam negerinya terlebih dahulu untuk menghadapi masalah tersebut.
Akibatnya memengaruhi ratusan negara di dunia, termasuk di Indonesia. Sehingga jumlah vaksin yang tadinya tersedia untuk bulan Maret dan April masing-masing 15 juta dosis atau totalnya dua bulan adalah 30 juta dosis (vaksin), sekarang hanya bisa memperoleh 20 juta dosis.
Pengurangan pasokan tersebut, imbuh Menkes, akan mempengaruhi laju vaksinasi yang dilakukan di Indonesia.
Maka Menteri Budi mengaku akan mengatur kembali vaksinasi Covid19 sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya.
Dengan demikian angka yang akan dikoreksi, maka strateginya mendahulukan penyuntikan terhadap lansia.