Tegas, PBNU Sebut Serangan Teror di Mabes Polri Bukan Ajaran Agama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PBNU tegas menyebut bahwa serangan teror yang terjadi di Mabes Polri bukan merupakan ajaran agama manapun. Mengingat bahwa agama melarang seseorang untuk melakukan tindakan terorisme.

“Siapapun yang melakukan tindak kekerasan, apalagi melakukan teror dengan mengatasnamakan agama itu bukan ajaran agama,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas, Kamis 1 April 2021.

Ia menilai bahwa fenomena ‘Lone Wolf’ dalam aksi teror menjadi sebuah pekerjaan rumah yang besar bagi warga Indonesia. Motifnya yang cenderung fokus pada aksi individu sulit untuk terdeteksi.

“Mari kita tidak takut sama teror, karena target utama terorisme adalah rasa takut itu kalau dikelola itu bisa menjadi kekacauan instabilitas,” kata Robikin.

Maka, Robikin mengutuk keras tindakan teror tersebut. Ia secara tegas mengatakan bahwa dalam dalil agama apapun tidak membenarkan kekerasan dan melakukan penyerangan terhadap institusi negara.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah menegaskan bahwa pelaku teror di Mabes Polri beraksi secara individu atau lone wolf. Aksi pelaku yang berininsial ZA ini didorong oleh paham radikalisme teroris dan kemungkinan terhubung dengan ISIS.

Listyo juga menerangkan bahwa pelaku memiliki akun Instagram yang baru dibuat atau diunggah 21 jam sebelum aksinya. Di dalam akun tersebut, ada tulisan tentang perjuangan jihad dan gambar bendera ISIS.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini