Omesh Positif Covid-19 untuk Kedua Kalinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presenter Omesh dinyatakan positif Covid-19. Ini adalah kedua kalinya dia terpapar virus Sars Cov-2 itu.

Omesh mengabarkan kondisinya melalui Insta Story. Tampak dia sedang berbaring di kasur sebuah rumah sakit.

“Malam guys banyak yang nanya gue kenapa. Ya betul, gue kena Covid dan ini yang kedua kalinya,” kata Omesh.

“Buat teman-teman selalu jaga kesehatan dan jaga imunitas, jangan lupa 3M,” ujarnya.

Tidak seperti dulu dimana Omesh berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), kali ini dia merasakan gejala dan dirawat di rumah sakit, bukan isolasi mandiri.

Yang pertama OTG dan belum kebentuk antibodi. Selalu jaga kesehatan dan imunitas jangan lupa 3M,” katanya.

Netizen mendoakan agar Omesh segera sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi.

“Lekas sembuh bang,” kata akun @aldimas****

“GWS bang..semoga kita semua sllu diberi kesehatan dan dijauhkan dari covid,” tulis akun @pelangi_*****.

“Semoga korona cepat hilang dari mukabumi amiin amin yarobbal alamiin,” kata akun @clorismen_c*******.

Di 2019 lalu, Omesh sempat dikabarkan meninggal dunia karena jarang tampil di layar kaca. Faktanya, dia hanya vakum dan beristirahat sejenak dari dunia entertainment lantaran sakit yang dideritanya.

Omesh mulai dikenal ketika tampil di acara ‘Extravaganza’. Setelah itu, dia menjadi pembawa acara ajang pencarian bakat ‘Indonesia Mencari Bakat’, ‘Insert’, ‘Comedy Night Live’ ‘Family 100 Indonesia’, dan masih banyak lagi.

Sepanjang kariernya, suami Dian Ayu itu tiga kali menyabet Panasonic Gobel Awards di 2011, 2018, dan 2019 dari dua kategori berbeda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini