Serka F, Terduga Pelaku Penembakan di Distrik Fayit Ditahan di Pomdam Jayapura

Baca Juga

MINEWS, PAPUA – Oknum TNI AD yang diduga melakukan penembakan di Distrik Fayit, Asmat akhirnya diciduk aparat gabungan. Menurut informasi, anggota TNI AD tersebut bernama Serka F.

Serka F diketahui saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih di Jayapura. Menurut Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi, penahanan Serka F ke Jayapura untuk memudahkan pemeriksaan yang dilakukan penyidik.

Meski begitu, sampai saat ini belum diketahui dengan pasti asal peluru yang mengenai lima korban, empat diantaranya meninggal dunia. Dari keterangan sementara terungkap Serka F mengaku menembak tiga kali.

Ia menembak lantaran terpojok setelah massa mengejarnya dengan membawa aneka senjata tradisional seperti parang dan panah. “Saat tersudut itulah Serka F kembali mengeluarkan tembakan dan kemudian diamankan masyarakat dengan menyembunyikannya di dalam kamar,” kata Aidi.

Dari laporan yang diterima insiden itu berawal dari aksi demo sekitar 300-an massa yang dipimpin JK, calon anggota legislatif yang tidak terpilih dalam pileg April lalu. Aksi tersebut diwarnai dengan pengrusakan rumah warga yang berada di samping kantor Distrik Fayit.

Melihat kondisi tersebut, Serka F mencoba membubarkan massa dengan memberikan tembakan peringatan. Namun tidak diindahkan, bahkan massa marah hingga mengejar Serka F.

Sementara untuk empat korban yang meninggal dalam insiden itu sudah dimakamkan di kampung masing-masing. Sedangkan seorang lainnya yang mengalami luka tembak saat ini dirawat di RS Bhayangkara di Jayapura.

“Korban Jhon yang juga turut serta dalam aksi demo yang berakhir dengan kerusuhan itu kondisinya saat ini stabil dan dalam pemulihan di RS Bhayangkara di Jayapura,” kata Aidi.

Sebagai informasi, empat warga yang meninggal akibat tertembak yakni Xaverius Sai (40 th), Nikolaus Tupa (38 th), Matias Amunep (16 th) dan Frederikus Inepi (35 th).

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini