Vaksin Nusantara Tidak Logis Putus Penularan SARS-Cov-2

Baca Juga

MATA INDONESIA,JAKARTA Vaksin Nusantara yang menjadi polemik sebenarnya tidak logis, tidak praktis dan tidak jelas kemampuannya memutus penularan Virus SARS-Cov-2 penyebab Covid19.

Pesan itu diterima Mata Indonesia News, Senin 15 Maret 2021, dari pakar epidemiologi Pandu Riono.

“Tadinya metode itu untuk terapi Covid19 tetapi tidak mungkin karena masa inkubasinya cepat, sehingga timbul ide untuk membuat vaksin, sebenarnya saat ide itu dijalankan tidak pernah berpikiran bahwa vaksin itu harus massal, mudah diberikan dan harus bersifat individual,” ujar Pandu.

Dia mengungkapkan ide dasar Vaksin Nusantara adalah terapi imun untuk penyakit tertentu terutama kanker sebab penderitanya memiliki imunitas yang sangat rendah.

Jadi setiap penderita akan diambil sel dendritiknya kemudian diberi antigen yang sesuai dengan penyakitnya, lalu disuntikkan kembali ke tubuh pasien itu dengan harapan imunitasnya meningkat untuk melawan penyakitnya.

Tetapi dengan masa inkubasi Covid19 yang hanya 14 hari maka terapi tersebut dinilai Pandu tidak praktis dibandingkan penyakit kanker atau penyakit serius lainnya.

Selain itu, vaksin yang dikembangkan sebuah start up kecil di pinggiran California, Avita BionTech tersebut tidak diketahui kronologinya.

Hingga kini perusahaan kecil di Kota Irvine tersebut tidak pernah diketahui melakukan tahapan praklinis, tetapi tiba-tiba melakukan uji klinis tahap 1 di Semarang beberapa waktu lalu.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wabup Sleman : Ini Komitmen Kita Untuk Membersamai Seluruh Umat Beragama

Mata Indonesia, Sleman - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Doa Syukur Umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman yang bertempat di Pura Widya Dharma, Dero, Wedomartani, Ngemplak pada Minggu (12/5).
- Advertisement -

Baca berita yang ini