Sang Dermawan dan Penyuka Musik Reggae, Habib Hasan Mulachela Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masyarakat Indonesia kehilangan satu lagi orang terbaiknya. Ketua DPP PPP Habib Hasan Mulachela meninggal dunia. Pria penyuka musik reggae ini meninggal pada Jumat pagi 12 Maret 2021 di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Kabar wafatnya, Habib Hasan Mulachela ini disampaikan akun Twitter DPP PPP.
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Ketua DPP PPP Habib Hasan Mulachela Meninggal Dunia Semoga Husnul Khotimah,” tulis akun Twitter DPP PPP, @DPP_PPP.

Tak hanya itu sang putri, Kareema juga mengirimkan kabar duka itu melalui grup WhatsApp wartawan.

“Teman-teman ayah sudah nggak ada. Habib Hasan meninggal dunia tadi sekitar pukul 06.56 WIB,” katanya. “Kami minta doa terbaik untuk Ayah Kami,”.

Soal penyebab meninggalnya Habib Hasa Mulachela belum diketahui. Rencananya jenazah Habib Hasan akan dibawa ke rumah duka siang ini dari Jakarta ke kediamannya di Kecamatan Pasa Kliwon, Kota Solo.

Selain sebagai tokoh agama, Habib Hasan juga memiliki sejumlah usaha di Kota Solo. Namun, terlepas dari kiprahnya sebagai pengusaha, salah satu yang paling ikonik adalah aksinya saat mengeluarkan uang pribadi ratusan juta rupiah untuk membeli sembako dan membagikan uang untuk warga miskin.

Terakhir, Habib Hasan melakukan aksi bagi-bagi di Pasar Turi Surabaya. Aksinya yang spontan membuatnya dikenal sosok dermawan. Bahkan jadi sosok yang memiliki toleransi tingggi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini