Minggu, Bandara dan Pelabuhan di Bali Ditutup 24 Jam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pelayanan bandara dan Pelabuhan di Pulau Bali bakal ditutup selama 24 jam. Penutupan ini dilakukan dalam peringatan Hari Raya Nyepi tahun 2021 jatuh pada Minggu 14 Maret 2021.

Operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, akan tutup mulai Minggu 14 Maret 2021 pukul 06.00 Wita hingga Senin 15 Maret 2021 pukul 06.00 Wita.

Kebijakan itu merujuk notice to airmen (Notam) nomor 0357/21 NOTAMN. Semua penerbangan baik datang dan berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ditiadakan.

“Kebijakan ini dikecualikan untuk penerbangan yang bersifat darurat,” kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar I Gusti Ngurah Rai Herry AY Sikado, Kamis 11 Maret 2021.

Sementara itu, layanan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, juga ditutup.

General Manager ASDP Ketapang Edi Hermawan memaparkan, Pelabuhan Gilimanuk baru ditutup pukul 06.00 Wita untuk memberi kesempatan penumpang yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.

“Kenapa baru ditutup jam 06.00 Wita, takutnya ada orang yang menuju ke Jawa masih ada di jalanan. Jadi diusahakan jam 05.00 Wita itu sudah ada di pelabuhan,” ujarnya.

Namun, layanan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur ke Bali ditutup lebih awal, yakni pada Minggu 14 Maret 2021 pukul 00.00 Wita. Penutupan lebih awal ini untuk memberi kesempatan penumpang di rumah masing-masing sebelum Nyepi.

“Karena kita perkirakan mereka jam 02.00 Wita nyampe Bali dan masih bisa perjalanan ke rumah masing-masing dalam waktu empat jam,” katanya.

Kebijakan yang sama juga berlaku di Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini