MATA INDONESIA, JAKARTA – Modus penipuan melalui pesan instan WhatsApp bisa dilakukan dengan berbagai bahasa. Awalnya bahasa India digunakan untuk mengirimkan kode one-time password (OTP). Saat ini modusnya menggunakan bahasa Thailand.
Hal ini merupakan modus phishing (penipuan online) yang muncul dengan mengirimkan OTP dengan berbagai bahasa untuk mengambil alih akun pengguna.
Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan ini. Alhasil, imbauan ini menuai reaksi dari netizen yang mengemukakan bahwa baru-baru ini WhatsApp meminta untuk memberikan kode OTP. Akhirnya saat memberikannya, akun WhatsAppnya tidak bisa dibuka.
“Saya baru-baru ini mendapatkan pesan WA seperti ini. Dengan niat baik akhirnya saya memberikan kode tersebut yang saya pikir memang kode voucher game online. Tidak lama kemudian WA saya tidak bisa saya buka, di situ lah saya baru sadar kalau kode yang saya kirim ternyata kode pin WA saya sendiri,” demikian cuitan salah satu netizen.
Penipu mengaku bahwa kode enam angka yang dikirim adalah nomor kode voucher game Fishing Go. Maka untuk meyakinkan calon korbannya, ia mengaku sebagai kasir sebuah minimarket. Kemudian ia berdalih bahwa ada pelanggan yang salah mengisi nomor input yang akhirnya terkirim ke nomor calon korbannya.
Hal ini juga dialami oleh seorang karyawan swasta yang mendapatkan kirimian kode OTP dari seorang yang mengaku sebagai kasir sebuah minimarket.
Penipu tersebut berusaha menipu dengan mengirimkan OTP berbahasa India. Cara meyakinkan calon korbannya pun sama yakni dengan menampilkan foto profil kasir minimarket.