Cegah Ekstremisme dengan Ciptakan Keadilan Sosial

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Cendikiawan muslim Azyumardi Azra mengatakan bahwa penganut ekstremisme berasal dari kelompok marjinal, maka pemerintah harus bisa meminimalisir kesenjangan sosial yakni menciptakan keadilan.

“Kalau tidak tercipta keadilan, ada saja yang kemudian menjadi ekstrem atas nama agama,” kata Azyumardi , Kamis 25 Februari 2021.

Meski demikian ia menampik bila penganut ekstremisme selalu berasal dari kelompok yang termarjinalkan. Namun kondisi ini harus diantisipasi agar bisa mencegah esktremisme.

Maka ia menekankan pemerintah supaya memperhatikan narapidana kasus terorisme (napiter) yang baru saja menjalani deradikalisasi. Dalam hal ini, negara harus hadir agar residivis tidak terjerumus kembali ke lubang terorisme.

“Kalau tidak begitu, nanti kambuh lagi jadi residivis lagi,” kata Azyumardi.

Perhatian ini bisa diberikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sehingga mantan napiter bisa diberdayakan agar mendapatkan kesejahteraan dan hidup yang layak.

“Kita harus ciptakan keadilan ekonomi, sosial, dan politik,” kata Azyumardi.

Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) bisa berkontribusi untuk memfasilitasi mantan napiter ke pesantren atau sekolah umum.

“Mereka harus dibantu dan harus diperhatikan. Penanganannya harus semesta,” kata Azyumardi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini