Edukator Covid19: Stigma Dokter dan Hoax Covid19 Bikin Masyarakat Bingung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebingungan masyarakat terhadap Covid19 dan turunannya karena sangat banyak stigma dan hoax yang bertebaran.

Menurut dokter penyakit dalam dari Surabaya, dr. RA Adaninggar melalui pesan yang diterima Mata Indonesia News, Selasa 23 Februari 2021.

Menurutnya, hasil lab sebaiknya dijadikan referensi agar dokter mengambil diagnosis klinis yang tepat.

“Dokter itu sudah seharusnya mengobati pasien sebagai manusia ya bukan hanya fokus ke hasil lab. Bukankah kita diajarkan untuk mengutamakan diagnosis klinis dibanding pemeriksaan penunjang karena keahlian dan seni seorang dokter sangat ditentukan dengan pehamahannya juga terhadap penyakit serta kesediaannya untuk selalu update ilmu dan tidak pernah berhenti belajar,” kata perempuan yang sering dipanggil Dokter Ning tersebut.

Menurutnya, kriteria kesembuhan bukan hanya melihat hasil tes PCR negatif atau antibodi nonreaktif.

Tetapi harus dilakukan diagnosa apakah virus SARS-cov-2 yang ada dalam tubuh pasien itu masih bisa menulari orang lain atau tidak.

Dokter Ning mengajak seluruh masyarakat untuk selalu memahami ilmu pengetahuan untuk menghindari stigma negatif dan hoax bertebaran yang membuat pandemi ini sulit berakhir di Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini