Liverpool Dipecundangi Leicester, Klopp: Golnya Offside

Baca Juga

MATA INDONESIA, LEICESTER – Liverpool dipencundangi Leicester City dengan skor 1-3. Jurgen Klopp menyebut, gol pertama yang dicetak Liecester offside.

Berlaga di King Power Stadium, Sabtu 13 Februari 2021, Liverpool sebenarnya unggul lebih dulu melalui gol Mohamed Salah. Tuan rumah berbalik unggul dalam waktu kurang dari 10 menit berkat gol James Maddison, Jamie Vardy, dan Harvey Barnes.

Ini merupakan kekalahan ketiga beruntun yang diterima Liverpool di Liga Premier Inggris. Sebelumnya, The Reds ditaklukkan Brighton 0-1 dan Manchester City 1-4.

Kekalahan yang menempatkan Liverpool di posisi empat dengan 40 poin. Jarak dengan tim-tim di bawah sangat tipis sehingga posisi Si Merah rawan digeser.

“Ini jelas pertandingan yang harus dimenangkan. Kami memainkan sepak bola bagus, mendominasi penguasaan bola, kami benar-benar dalam puncak permainan. Kami mencetak gol lebih dulu, dan harusnya bisa mencetak lebih banyak gol lagi,” kata Klopp, dikutip dari BBC, Sabtu 13 Februari 2021.

“Semuanya baik-baik saja, dan kemudian penalti, tendangan bebas, offside, tidak offside, dan gol. Itu membawa dampak besar pada kami. Bagi saya gol pertama mereka offside. Tiga pemain Leicester offside. Tapi VAR berkata lain dan itulah yang terjadi,” ujarnya.

Gol kedua Leicester diawali kurangnya komunikasi antara Alisson dan Ozan Kabak. Alisson keluar dari gawang untuk memotong bola dengan kaki, tapi di saat bersamaan Kabak juga berusaha menghalau bola. Keduanya tabrakan dan bola dengan mudah dimasukkan ke gawang yang kosong oleh Jamie Vardy.

“Gol kedua salah pengertian (Alisson dan Kabak). Di situasi seperti itu harusnya ada yang berteriak dan saya tak mendengar ada teriakan. Itu tidak benar. Gol ketiga saya juga tidak suka, kami sangat terbuka. Saya tak bisa menerimanya. Penampilan kami luar biasa selama 75 menit, kemudian kami kalah 1-3. Kami berada dalam situasi tricky,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini