Sinovac dan Vaksin Buatan Cina Lainnya Terus Dipercaya Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksin buatan Cina termasuk Sinovac terus mendapat kepercayaan dunia. Sebab setidaknya sudah 20 negara menggunakan vaksin itu untuk menghalau Covid19.

Menurut laporan Global Times semakin banyaknya negara yang mempercayai vaksin-vaksin dari Cina membuat negara-negara Barat melalui media mereka selalu menjadikan kemanjuran dan keamanan vaksin tersebut sebagai isu mereka.

Apalagi selama ini pasar vaksin dunia sebagian besar didominasi empat perusahaan farmasi barat seperti Pfizer, Merck, GSK dan Sanofi. Sangat sedikit ruang pasar untuk vaksin-vaksin dari Cina.

Empat besar produsen utama menempati sekitar 90 persen pasar vaksin internasional, menurut laporan Guangfa Securities pada Maret 2020.

Global Times melaporkan selain Sinovac, vaksin produksi Sinopharm dan Cansino juga banyak dicari negara-negara dunia.

Selain Indonesia, vaksin produksi perusahaan Cina juga dibeli Turki, Malaysia bahkan Serbia yang sudah terikat pembelian vaksin Sputnik V COVID-19 Rusia serta Pfizer AS dan BioNTech Jerman, tetap tertarik membeli vaksin Cina.

Pekan lalu Serbia sudah mendapat kiriman batch pertama vaksin dari Cina sebanyak satu juta dosis.

Indonesia bahkan diketahui sudah memesan 125,5 juta dosis dan Malaysia sebanyak 14 juta dosis. Menurut catata Xinhua, Thailand dan Filipina akan menyusul.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini