Kalah di Semifinal, Pengalaman Berharga bagi Anak Muda Leo/Daniel

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Laju ganda putra muda Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin terhenti di semifinal Yonex Thailand Open 2021 Super 1000. Tapi, mereka mendapat banyak pengalaman berharga.

Bertanding di Impact Arena, Sabtu 16 Januari 2021, Leo/Daniel dikalahkan pasangan asal Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, 19-21 dan 10-21.

Tak ada yang menyangka Leo/Daniel bisa melaju hingga semiifinal. Di babak kedua, mereka menundukkan seniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Di perempatfinal, giliran peraih medali perunggu Olimpiade 2016, Marcus Ellis/Chris Langridge yang jadi korban.

Meski gagal melangkah ke final, Leo/Daniel tetap menysukuri pencapaiannya di turnamen super 1000 pertama bagi keduanya.

“Pengalaman yang sangat bagus. Kami bisa menghadapi peraih perunggu Olimpiade, Ellis dan Langridge dan di laga tadi melawan peraih medali perak Olimpiade. Ini menjadi pengalaman bagus untuk kami di masa depan,” ungkap Leo, Sabtu 16 Januari 2021.

“Saya bersyukur bisa mencapai semifinal. Ini akan menambah pengalaman dan kami ingin terus bermain melawan pemain lebih senior. Semoga kami bisa terus meningkatkan potensi permainan,” timpal Daniel.

Terkait jalannya pertandingan, Daniel menyebut penampilannya hari ini sangat buruk dan melakukan banyak kesalahan.

“Saya pikir saya tak main bagus dan melakukan banyak kesalahan sendiri karena angin cukup kencang. Laju cock jadi aneh, jadi banyak kesalahan sendiri. Strategi kami tidak berjalan baik karena banyak kesalahan sendiri,” ungkap Daniel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini