MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk mempertahankan gerakan persatuan melawan penahanan warga asing yang dilakukan Cina. Trudeau mengatakan bahwa setiap negara rentan.
Ia membuat statement ketika Beijing menawarkan lebih banyak akses konsuler kepada dua pria asal Kanada yang ditangkap pada Desember 2018. Kedua pria tersebut dituduh sebagai agen spionase. Pemerintah Kanada tak tinggal diam, mereka berulang kali menekan Cina untuk membebaskan dua warga negaranya.
“Kami memiliki tingkat keselarasan yang luar biasa, tidak hanya dengan Amerika Serikat, tetapi dengan sekutu di seluruh dunia, untuk terus mengangkat pertanyaan mengenai diplomasi koersif yang semakin sering digunakan Cina,” kata PM Trudeau, melansir Reuters, Jumat, 15 Januari 2021.
“Kita semua harus berdiri bersama karena siapa yang tahu warga negara (mana yang ditangkap) selanjutnya?” sambungnya.
Cina menahan dua pria tersebut, setelah polisi Kanada menangkap Kepala Keuangan Huawei Technologies Co Ltd, Meng Wanzhou dengan surat perintah penangkapan di Amerika Serikat. Wanzhou menjalani tahanan rumah di Vancouver saat ia melawan ekstradisi.
Syrine Khoury, Juru Bicara Menteri Luar Negeri mengatakan, Kanada telah memperoleh kesepakatan yang melibatkan peningkatan akses keluarga dan konsuler kedua pria tersebut dalam beberapa bulan terakhir, namun tidak menjelaskan secara detail.
Khoury juga mengungkapkan bahwa petugas imigrasi Kanada telah mengizinkan anggota keluarga Wanzhou untuk mengunjunginya. Akan tetapi, juru bicara Menteri Imigrasi Marco Mendicino menolak berkomentar ketika ditanya apakah izin untuk keluarga Wanzhou terkait dengan peningkatan akses konsuler.