Bisnis Fashion Dunia Meredup di Tahun 2020

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Pandemik Covid-19 yang terjadi di sepanjang tahun 2020 tidak hanya merugikan bagi mereka yang tertular virusnya. Tetapi, pandemik ini merugikan semua pihak, termasuk bisnis di segala bidang, salah satunya Bisnis Fashion.

Statistik menunjukkan dampak virus corona tidak hanya mematikan bagi manusia, namun juga bagi bisnis dan industri, khususnya untuk ritel. Bahkan, mempertahankan bisnis dalam kondisi pandemi virus corona dianggap akan sangat berat. Karena, diperkirakan industri fashion dunia akan mengalami penurunan penjualan sebesar 27-30 persen.

Sementara itu, penjualan barang-barang mewah dan branded mengalami penurunan lebih besar lagi di tahun 2020 ini, yakni berkisar 35-39 persen atau turun sekitar 650 miliar dollar AS dibanding tahun 2019.

Akibat pandemik Covid-19 ini, beberapa terpaksa harus melakukan penutupan toko. Dampak ini diperkirakan lebih parah dari krisis finansial yang pernah terjadi tahun 2008 lalu. Apalagi, belum ada yang dapat memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir.

Beberapa label telah melaporkan penjualan mereka yang menurun. Mempertahankan bisnisnya agar terus berjalan, menjadi kesulitan yang cukup besar bagi label-label indie. “Label-label besar dan kenamaan dengan segenap sumber daya mereka jelas memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dari krisis ini,” kata Danielle Bailey, seorang analis dari L2 Gartner.

Hal tesebut disebabkan bahwa konsumen akan lebih memilih menginvestasikan uangnya pada produk yang sudah jelas kualitasnya. Jadi, label-label kecil yang tidak memiliki cadangan finansial, akan sulit melewati krisis ini.

Namun, ada sedikit harapan menunjukkan bahwa e-commerce telah membantu label fashion untuk tetap bertahan. seperti Allbirds, menurut Bailey, bisa bertahan sebab mereka sudah memiliki pengaruh dengan konsumen digital. Karena, mereka tidak dibebani dengan ratusan toko yang diisi dengan inventaris dan akhirnya harus dilikuidasi.

Dalam masa pandemik ini, bukan hanya pasien yang harus berusaha memperbaiki keadaan. Namun, label fashion juga harus bekerja keras untuk menarik kembali pelanggan. Marketing juga harus berada pada jalur yang sama.

Reporter : Mega Suharti Rahayu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini