4 Jenis Musik Ini Berasal dari Timur Tengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tentunya anda sudah tidak asing lagi dengan musik Kasidah.

Ternyata musik Kasidah tersebut merupakan salah satu dari keempat genre musik dari Indonesia yang bercampur dengan kebudayaan Timur Tengah. Jadi
Lalu, apa sajakah keempat genre musik tersebut?

1. Kasidah 

Kasidah merupakan bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian, dakwah keagamaan, dan satire untuk kaum Muslim. Lagu-lagunya biasanya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam.

2. Gambus

Gambus adalah genre musik populer di kalangan orang Arab-Indonesia, biasanya selama pernikahan atau acara khusus lainnya. Musik ini dimainkan oleh ansambel musik yang terdiri dari lute, biola, marawis, dumbuk, bongo drum, tamborin, suling dan banyak lagi.

Pemain gambus (muthrib) biasanya bernyanyi saat bermain lute. Musiknya sangat mirip dengan musik Yaman dengan lirik terutama dalam bahasa Arab, mirip dengan musik Khaliji, di mana irama dikategorikan sebagai Dahife, Sarh, atau Zafin.

3. Dangdut

Dangdut merupakan genre musik asli Indonesia yang di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya Hindustani (India), Arab, dan Melayu. Dangdut bercirikan dentuman tabla dan gendang. Dangdut juga sangat dipengaruhi dari lagu-lagu musik India klasik dan Bollywood.

4. Marawis

Marawis merupakan musik kolaborasi antara musik budaya Arab dengan Betawi. Yang mana perkusi sebagai alat musik utamanya.

Dengan perkusi sebagai alat musik utamanya, Marawis memiliki memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.

Reporter: Muhammad Raja A.P.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Fasyanes Kulon Progo Siap 24 Jam Antisipasi Lonjakan Pasien saat Nataru

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo tengah mengintensifkan layanan kesehatan guna mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah ini merupakan bagian dari upaya rutin dalam menghadapi hari besar keagamaan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini