Ini Permintaan PDIP Usai Gibran-Bobby Menang Pilkada 2020

Baca Juga
MATA INDONESIA, JAKARTA – Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dipastikan menang dalam Pilkada Solo. Sementara menantunya, Bobby Nasution, juga mengungguli petahana di Pilkada Medan.
Atas dua kemenangan tersebut, PDIP meminta Gibran dan Bobby agar kelak bisa menyelesaikan masalah ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Di tengah pandemi Covid-19 yang kita hadapi, Mas Gibran dan Mas Bobby diharapkan mampu membawa masyarakat di Solo dan Medan, bergotong royong menyelesaikan isu kesehatan maupun ekonomi,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Rabu 9 Desember 2020.
Menurut Hasto, apa yang menjadi harapan partai ini bukan terkhusus pada Gibran dan Bobby saja, melainkan semua paslon yang diusung oleh PDIP.
Namun, Hasto mengingatkan, agar para paslon yang menang sementara ini tidak terbuai, karena masih ada tahapan-tahapan seterusnya yang harus dilewati.

“Kami tetap mengingatkan, walau quick count dan real count sementara sudah menunjukkan arah kemenangan, namun masih ada beberapa fase yang harus dilalui sebelum penetapan pemenang dan dilantik. Sehingga momen saat ini penting untuk mengawal proses rekapitulasi suara. Mengawal proses rekap ini juga adalah bentuk apresiasi partai atas rakyat yang sudah berbondong-bondong ke TPS,” ujarnya.

Hasto juga menilai kemenangan Gibran dan Bobby juga membuktikan hati nurani rakyat bisa melihat dengan jernih.
Menurut Hasto, keluarga Presiden Joko Widodo itu kredibel dan sosok muda yang membawa perubahan ke arah lebih baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini