Kabar Duka Datang dari Fernando Alonso

Baca Juga

MINEWS, INDIANAPOLIS – Mantan pebalap Formula 1 Fernando Alonso mengalami nasib sial. Alonso menabrak dinding pembatas Indianapolis Motor Speedway tiga kali pada Rabu 15 Mei 2019 waktu setempat.

Akibat kecelakaan itu, mobil McLaren-nya yang ditumpanginya rusak parah. Fernando Alonso mengalami kecelakaan pada hari kedua sesi latihan Indianapolis 500.

Dia kehilangan kendali saat berusaha menaklukkan belokan ketiga, ketika membuntuti Graham Rahal. Mobilnya menghantam dinding untuk terlempar ke luar lintasan melewati rumput guna menabrak dinding dan kemudian masuk lagi lintasan untuk menabrak kembali dinding.

“Saya kira ini cuma murni salah setir yang tidak saya duga. Saya memacu agak dekat ke kendaraan lain dan tiba-tiba di pertengahan sudut saya benar-benar kehilangan kendali pada grip depan,” kata Alonso dikutip dari ESPN, Kamis 16 Mei 2019.

“Saya sudah berusaha lepas dan menghindari dinding. Kami sudah melakukan banyak hal untuk mobil ini dan kini sudah jelas rusak berat, maka itu saya minta maaf kepada tim atas kesalahan saya.”

Sebelumnya, McLaren menghabiskan sesi pertama latihan ini dengan mengatasi masalah listrik yang memaksa tim mengubah baik dinamo ampere maupun kabel listrik. Kini mobil McLaren rusak berat padahal balapan tinggal dua hari lagi sampai kualifikasi mulai 26 Mei mendatang.

Tercatat ada 36 pebalap yang masuk sesi latihan untuk menjadi 33 pebalap yang boleh mengikuti balapan ini, dan Alonso menempati urutan ke-32 dalam daftar kecepatan setelah hari pertama latihan.

Kini McLaren harus memutuskan apakah akan memperbaiki mobilnya atau memakai mobil cadangan yang dibuat mitra teknisnya, Carlin.

Alonso (37), juara Formula Satu yang pensiun dari F1, sedang berusaha tampil kedua kalinya pada balapan Indy 500 untuk memenuhi ambisinya menjuarai balap mobil versi Triple Crown.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini