Madrid Tumbang Lawan Shakhtar, Zidane Enggan Mundur

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Real Madrid tumbang lawan Shakhtar Donetsk di matchday kelima Liga Champions Grup B. Kalah dua kali beruntun dalam empat hari, Zinedine Zidane enggan mundur.

Berlaga di Olimpiyskiy Stadium, Rabu 2 Desember 2020 dini hari WIB, Madrid tumbang dengan skor 0-2. Dua gol Shakhtar dicetak Dentinho dan Manor Solomon.

Ini adalah kekalahan kedua beruntun Madrid dalam empat hari terakhir. Akhir pekan kemarin, Los Blancos kalah dari Alaves. Efek dari kekalahan ini, peluang Madrid lolos ke babak 16 besar memang masih terbuka. Supaya aman, El Real wajib menang lawan Borussia Monchengladbach di laga pamungkas.

Desakan Zidane mundur dari posisi pelatih Madrid mulai bermunculan. Apalagi penampilan Los Merengues sejauh ini inkonsisten. Di LaLiga mereka kalah lawan Cadiz, Valencia, dan Alaves. Madrid duduk di peringkat empat klasemen sementara LaLiga tertinggal tujuh poin dari Real Sociedad di puncak.

“Saya takkan mundur. Itu tidak ada gunanya. Kami tampil bagus di babak pertama, tapi tak mampu mencetak gol. Kami menekan lawan dengan baik, tampil bagus. Hanya saja bola tak mau masuk ke gawang lawan,” ungkap Zidane, dikutip dari Marca, Rabu 2 Desember 2020.

“Kami punya banyak peluang, ada yang membentu tiang. Setelah itu, situasi jadi sulit. Kami meraih hasil buruk belakangan ini, tapi kami harus menatap ke depan. Kami akan menjalani laga final (lawan Gladbach) dan akan mempersiapkan diri dengan baik. Kami harus menang,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini