Gawat, Australia Ikut AS Kembangkan Rudal Hipersonik, Indonesia?

Baca Juga

MATA INDONESIA, SYDNEY – Indonesia harus waspada terhadap langkah Australia yang akan mengembangkan rudal jelajah hipersonik. Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan Austraia Linda Reynolds, Selasa 1 Desember 2020.

Australia melakukan itu bersama Amerika Serikat dengan alasan sebagai upaya perlawanan terhadap Cina dan Rusia yang sedang mengembangkan persenjataan sejenis.

Seperti dilansir Reuters, Linda Reynolds tidak mengungkapkan berapa besar anggaran yang dikeluarkan dalam pengembangan rudal tersebut, ataupun kapan senjata itu akan dapat dioperasikan.

Namun, tahun ini Australia dikabarkan telah menyisihkan 9,3 miliar dolar Australia (setara Rp 97 triliun) untuk sistem pertahanan rudal jarak jauh berkecepatan tinggi, termasuk penelitian hipersonik.

Langkah tersebut muncul di tengah perluasan fokus militer Canberra dari kawasan Pasifik ke Indo-Pasifik.

Rudal hipersonik mampu menjelajah dengan lebih dari lima kali kecepatan suara, dan kombinasi kecepatan, kemampuan bermanuver, serta ketinggiannya membuat rudal jenis ini sulit dilacak dan dihadang.

Tahun lalu, Rusia meluncurkan rudal nuklir hipersonik pertama milik negara itu. Sedangkan Pentagon, yang menguji rudal hipersonik serupa pada 2017, menargetkan peluncuran senjata berkemampuan perang milik mereka itu pada awal atau pertengahan 2020.

Sementara Cina hampir meluncurkan, sistem persenjataan hipersonik dengan hulu ledak konvensional, menurut analis pertahanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini