Sadis, Trump Bakal Eksekusi Napi dengan Gas Beracun

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Meski pemerintahannya akan segera berakhir, Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja membuka keran kontroversi baru, dengan diam-diam memerintahkan Departemen Kehakiman AS mengamandemen protokol hukuman mati menjadi lebih sadis.

Dengan amandemen baru itu, pemerintah AS tak lagi hanya mengandalkan suntikan mati sebagai cara eksekusi narapidana. Trump menyetujui upaya lainnya, yakni gas beracun dan regu penembak.

Dalam pelaksanaannya, protokol yang diamandemen itu akan dikembalikan menyesuaikan aturan yang berlaku di negara-negara bagian.

Sejauh ini, ada beberapa negara bagian yang mempraktikkan eksekusi mati dengan menggunakan kursi listrik hingga gas nitrogen.

Perubahan peraturan itu mulai berlaku pada 24 Desember mendatang, ketika Departemen Kehakiman menjadwalkan lima hukuman mati dalam waktu singkat, termasuk tiga hari sebelum presiden terpilih Joe Biden dilantik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini