Perbatasan Rusia-Cina Ditutup Rapat, karena Perang?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perbatasan antara Cina dan Rusia, tepatnya di Kota Manzhouli, wilayah otonomi Mongolia Dalam kini ditutup rapat-rapat dari aktivitas keluar-masuk.

Penutupan ini bukan karena terjadinya konflik antara kedua negara, melainkan ditemukannya klaster baru Covid-19 yang mulai mengkhawatirkan di wilayah tersebut.

Semua aktivitas di perbatasan itu juga sudah mulai dibatasi ketat. Otoritas Kota Manzhouli menyatakan, enam kasus baru ditemukan dalam lingkungan keluarga dan empat lainnya dari satu sekolah menengah.

Saat ini, warga juga tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah jika tak ada urusan penting. Hanya petugas dan kendaraan medis saja yang diperbolehkan beraktivitas penuh.

Kasus pertama ditemukan pada Sabtu 21 November 2020 lalu setelah pria berusia 55 tahun yang bekerja sebagai petugas kebersihan sanitasi dan istrinya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga positif terinfeksi Covid-19.

Tempat-tempat yang dikunjungi kedua orang itu ditutup selama 14 hari dan disemprot cairan disinfektan. Otoritas kesehatan setempat menduga pola penyebaran virus tersebut mirip dengan temuan kasus di Rusia.

Hasil pemeriksaan mengungkap, virus tersebut termasuk dalam genotipe L yang bercabang dari Eropa, mirip dengan kasus di Rusia.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini