Rupiah Melemah, Efek Kebijakan AS yang Saling Bertentangan Soal Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir pekan, 20 November 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp 14.165 per dolar AS atau melemah 0,07 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, laju mata uang garuda terjebak di zona merah sebagai imbas dari kebijakan AS yang membuat dua langkah yang saling bertentangan terkait masa depan jalur stimulus COVID-19.

Di satu sisi, Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah meminta Federal Reserve untuk mengembalikan dana untuk sistem pinjaman umum yang dikelola untuk mendukung berbagai organisasi selama pandemi.

“Di sisi lain, Pemimpin Mayoritas Republik Senat Mitch McConnell telah setuju untuk memulai kembali pembicaraan dengan Demokrat tentang paket stimulus COVID-19 yang baru,” ujarnya, Jumat sore.

Sementara dari dalam negeri, upaya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan kemarin nampaknya tak cukup membantu laju rupiah untuk berada di jalur positif. Padahal sebelumnya para analis telah memprediksi Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan.

“Ini merupakan kejadian yang kedua kali dan pada akhirnya pasar merespon negatif terhadap kebijakan tersebut. BI harus belajar dari hal ini karena waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga sebenarnya di bulan Desember, bukan dibulan November. Sebab saat itu, secara bersamaan Bank Sentral Global seperti The Fed, ECB dan BoE akan bersama-sama menurunkan suku bunga,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini