MINEWS, JAKARTA-Perombakan kabinet di pemerintahan Indonesia merupakan isu musiman yang selalu menarik untuk dibahas. Semenjak Joko Widodo menjabat sebagai presiden pada 2014, sudah berkali-kali komposisi menteri berganti.
Namun, tak sedikit dari mereka yang menjabat menteri tidak terima jika harus lengser dan dipecat dari jabatannya saat ini. Alhasil, dari mereka banyak yang tidak terima dengan keputusan presiden dan malah berbalik menyerang dari belakang, bahkan bergabung ke kubu oposisi. Nah, siapa saja mereka yang melakukan hal itu?
1. Sudirman Said
Orang ini selalu mencitrakan dirinya bersih dan cerdas. Soal Papa Minta Saham misalnya, dia memposisikan diri sebagai whistleblower. Seolah-olah dia ingin melawan Freeport. Faktanya, ia justru memberikan ijin ekspor konsentrat saat sudah ada larangan dari Presiden.
Tak hanya itu, ia berpura-pura menggebrak meja, dengan harapan mendapat perhatian. Sebagaimana ketika ia melaporkan anggota DPR ke Mahkamah Kehormatan Dewan, karena menuduh presiden dan wakil minta jatah saham 20 persen. Aksi bikin gaduh itu justru membuatnya didepak.
Bahkan saat ini, dirinya merupakan Direktur Materi dan Debat, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno.
2. Rizal Ramli
Orang ini terlihat sangat kuat. Di masa lalu, Rizal itu tercatat dalam banyak lembar sejarah. Sebagaimana Sudirman Said, dalam proses Reformasi, Rizal ini berperan penting dalam memberikan dukungan.
Rizal ini terlalu banyak bermain drama. Ia juga mencitrakan dirinya sebagai perwujudan best of the best. Meskipun begitu, sebenarnya dia termasuk orang yang bisa bekerja. Hanya saja selalu bikin gaduh. Rizal juga diketahui bermasalah dengan Pak Wakil.
Namun belakangan, ia mulai mengambil posisi penuh sebagai pihak oposisi. Karena tak punya posisi tawar, Rizal menantang Sri Mulyani berdebat. Tantangan itu diabaikan, tentunya agar Rizal tak mendapat podium dan diuntungkan. Belakangan terlihat jelas ambisinya ingin jadi presiden. Ia tak henti mencaci kebijakan ekonomi Pemerintah yang dinilainya salah kaprah.
3. Ferry Mursyidan Baldan
Terakhir adalah Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan. Posisinya saat ini digeser dan digantikan oleh Sofyan Djalil.
Setelah tak menjadi menteri dirinya banting stir dan bergabung ke Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Ia dipilih menjadi juru bicara untuk mengkampanyekan isu ekonomi tata ruang dan pembukaan lapangan pekerjaan untuk pasangan Prabowo-Sandi. Tak hanya itu, saat ini dirinya juga menjabat sebagai Direktur relawan Prabowo-Sandi.
Dirinya sangat kritis
mengkritik Jokowi terlebih masalah tata ruang yang disampaikan capres nomor
urut 01 ini dalam debat capres ke dua pada 17 Februari 2019 lalu.