Orang Dalam Trump Menerima Kemenangan Biden?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lingkaran dalam Presiden Donald Trump dikabarkan mulai terpecah. Satu pihak bersikeras menolak hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang menetapkan Joe Biden sebagai pemenang.

Sementara di pihak lain, menerima lapang dada hasil Pemilu AS 2020, termasuk istri Trump, Melania Trump. Bersama sang menantu, Jared Kushner, Ibu Negara AS kabarnya mulai merayu Trump untuk menerima kekalahan.

Akan tetapi, kabar tersebut dibantah juru bicara kampanye Trump, Jason Miller. Melalui akun Twitter-nya, Miller menyatakan bila Kushner yang juga merupakan penasihat senior Presiden AS, Donald Trump tak pernah merayu apalagi meminta Trump menyerah.

“Kabar ini (Kushner meminta trump menyerah) tidak benar. Jared telah menyarankan Donald Trump untuk mengejar semua upaya hukum yang tersedia untuk memastikan keakuratannya,” tulis Miller dalam Twitter, melansir CNN, Senin, 9 November 2020.

Sementara itu, dua anak Trump, yakni Donald Trump Jr. dan Eric Trump masih ngotot dan meminta sekutu ayahnya untuk terus berjuang dan menolak kemenangan Joe Biden yang merupakan wakil dari Partai Republik.

Sebelumnya, sang petahana menegaskan bahwa Pilpres AS belum berakhir. Tim Kampanye Trump dilaporkan akan mengajukan gugatan hukum terhadap para pejabat pemilu di negara bagian Pennsylvania.

Sebagaimana diketahui, Biden ditetapkan sebagai pemenang Pilpres AS usai dinyatakan mengalahkan Trump di Pennsylvania. Dalam pernyataannya, pengacara Trump, Rudy Giuliani mengungkapkan bila tim pengamat kubu Trump kehilangan akses untuk mengawasi pemrosesan dan penghitungan suara.

Bukan hanya di Pennsylvania, tim kampanye Trump juga akan mengajukan gugatan serupa di sejumlah negara bagian lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini