Ada Banyak Peluru dalam Serangan di Kota Wina

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Serangan penembakan terjadi di Kota Wina, Austria, Senin (2/11) malam waktu setempat. Sejumlah pria bersenjata membabi buta, melepaskan peluru di pusat kota.

Sebanyak enam titik menjadi sasaran serangan penembakan, salah satunya dekat sebuah Sinagog Stadttemopel Yahudi di Wina. Seorang Tokoh Yahudi, Rabbi Schlomo Hofmeister yang tinggal di kompleks Sinagog mendengar suara tembakan berulang kali.

“Setelah mendengar tembakan, kami melihat ke bawah (dari) jendela dan melihat orang-orang bersenjata menembaki tamu dari berbagai bar dan pub,” kata Rabbi Schlomo Hofmeister kepada radio LBC London, melansir Reuters, Selasa, 3 November 2020.

“Orang-orang bersenjata berlarian dan menembak setidaknya 100 peluru atau bahkan lebih di depan gedung kami,” sambungnya.

Serangan penembakan terjadi beberapa jam sebelum pemberlakuan lockdown dimulai, menyusul meningkatnya penyebaran virus Corona di Eropa, dengan restoran, kafe, dan hotel yang dipastikan kembali ditutup, juga pembatasan jam malam.

Sejauh ini pihak kepolisian belum mengungkap motif serangan yang dilakukan sejumlah pria bersenjata tersebut. Apakah tempat ibadah umat Yahudi yang menjadi sasaran dari aksi ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini