MATA INDONESIA, JAKARTA – Anggaran pendidikan dipastikan tetap menjadi prioritas utama dengan pengalokasian hingga 20 persen, meskipun pandemi Covid-19 membuat perekonomian negara cukup terpukul.
“Anggaran pendidikan harus 20 persen dari APBN, no matter what. Artinya mau kondisi APBN lagi kempes, lagi besar, ekonomi menghadapi Covid-19 itu tidak boleh dikompromikan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin 2 November 2020.
Ia menyebut, pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM). Tujuannya tak lain agar dapat bersaing dengan negara-negara yang sudah maju.
Kemudian, Sri Mulyani menuturkan peningkatan kualitas SDM akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan karena terbentuknya karakter yang inovatif, kreatif, hingga kompetitif dalam melihat suatu perubahan.
Salah satu hasil dari pengalokasian anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, kata Sri Mulyani, adalah pemberian beasiswa LPDP kepada lebih dari 20 ribu masyarakat Indonesia.
Tahun ini, lanjut dia, penerima LPDP berjumlah 1.659 orang yang terdiri dari 785 orang laki-laki dan 877 orang perempuan.
Lalu, pemerintah juga sedang mengalokasikan anggaran untuk penyandang disabilitas, Indonesia timur, hingga anak-anak dari keluarga pra sejahtera.
Menkeu Sri menegaskan pemerintah turut memprioritaskan anak yang berasal dari keluarga miskin untuk tetap bersekolah sebagai langkah untuk memutus rantai kemiskinan.